SUKABUMIUPDATE.com - Survei ZAP Beauty Index 2021 mencatat 50 persen perempuan Indonesia menyebut cantik itu bahagia. Arti cantik bagi perempuan Indonesia bukan sekadar fisik, tapi juga kesehatan jiwa.
Hal tersebut berdasarkan temuan dari survei ZAP Beauty Index 2021. Dari sekitar 6.000 perempuan di sekitar Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan yang menjadi responden, lebih dari 50 persen beranggapan cantik berarti merasa bahagia.
"Lebih dari 50 persen perempuan Indonesia berpendapat cantik adalah positif thinking dan merasa bahagia. Jadi sudah ada pergeseran. Kalau sebelumnya cantik mungkin kita bicara lebih ke fisik sekarang lebih ke inner beauty," kata Head of High-Tech, Property & Consumer Goods MarkPlus Rhesa Dwi Prabowo dalam webinar virtual, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurut Rhesa, kebanyakan perempuan juga sudah sadar terkait kesehatan bukan hanya fisik tapi juga mental. Meski begitu, kebiasaan hidup sehat juga telah lebih disadari untuk mencapai tujuan sehat fisik.
"Sekarang bukan lagi hanya kesehatan fisik tapi juga kesehatan mental yang perannya menaik. Jadi mereka berpendapat kalau fisiknya cantik tapi tidak merasa bahagia percuma," imbuh Rhesa.
Kesadaran akan hidup lebih sehat terlihat pada jawaban para responden saat ditanya mengenai aktivitas yang membuat mereka merasa cantik dan percaya diri. Temuannya bahwa perempuan Indonesia merasa cantik dan percaya diri jika sudah makan sehat dan nutrisi seimbang dibandingkan perawatan di salon.
Bahkan, menurut Rhesa, penata diri ke salon justru jadi pilihan berikutnya setelah bisa menjalankan hidup sehat. "Ternyata mereka sudah mulai concern dengan healthy lifestyle. Jadi makanan yang sehat dan berimbang akhirnya bisa membuat mereka lebih sehat secara fisik juga percaya diri," pungkasnya.
Survei tersebut dilakukan terhadap perempuan Indonesia yang berusia antara 15-65 tahun. Di mana jumlah generasi z atau yang berusia 15-25 tahun lebih banyak atau sekitar 47,8 persen. Diikuti dengan generasi milenial muda atau usia 26-35 tahun dengan jumlah 43,5 persen.
Sisanya, usia 36-45 tahun sebanyak 7,7 persen, 46-55 tahun hanya 1 persen, dan usia 56-65 tahun sekitar 0,1 persen.
SUMBER: SUARA.COM