SUKABUMIUPDATE.com - Kulit terbakar matahari bisa terjadi kapan saja saat Anda terlalu lama terpapar sinar UV. Kondisi ini sering kali ditandai dengan kulit merah, terasa panas, dan terkadang mengelupas. Meski terlihat sederhana, kulit terbakar matahari sebenarnya merupakan bentuk kerusakan kulit yang harus ditangani dengan tepat.
Apa Itu Kulit Terbakar Matahari?
Kulit terbakar matahari adalah kondisi di mana kulit mengalami peradangan akibat paparan berlebih terhadap sinar UV matahari atau sumber buatan, seperti lampu penyamakan. Dalam beberapa jam setelah terpapar, kulit biasanya menjadi merah, nyeri, dan terasa panas saat disentuh. Meski seringkali sembuh dengan sendirinya, kerusakan ini tetap membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya.
Mengapa Kulit Terbakar Bisa Mengelupas?
Paparan sinar UV yang intens menyebabkan kerusakan DNA pada sel-sel kulit. Tubuh bereaksi dengan memperbaiki kerusakan tersebut, salah satunya dengan mengganti sel kulit mati. Proses ini menghasilkan kulit yang mengelupas sebagai bentuk regenerasi alami. Namun, pengelupasan ini juga bisa menjadi tanda kerusakan serius pada kulit yang memerlukan perhatian lebih.
Baca Juga: 5 Resep Olahan Telur untuk Sarapan Hangat di Musim Dingin
Faktor Risiko Kulit Terbakar Matahari
Risiko kulit terbakar matahari meningkat pada situasi tertentu, seperti:
- Memiliki warna kulit terang, rambut pirang, atau mata biru.
- Beraktivitas di daerah dengan ketinggian tinggi atau iklim cerah.
- Bekerja atau beraktivitas di luar ruangan tanpa pelindung.
- Kulit basah atau setelah berenang, yang lebih rentan terbakar.
- Paparan sinar UV buatan, seperti dari alat penyamakan kulit.
- Mengkonsumsi obat fotosensitisasi yang meningkatkan kepekaan terhadap sinar UV.
Gejala Kulit Terbakar Matahari
Tanda-tanda kulit terbakar sinar matahari biasanya muncul dalam beberapa jam setelah paparan. Gejalanya meliputi:
- Kemerahan atau perubahan warna kulit.
- Kulit terasa panas saat disentuh.
- Rasa nyeri, bengkak, atau sensasi terbakar.
- Munculnya lepuh kecil berisi cairan.
- Gejala sistemik, seperti sakit kepala, demam, mual, atau kelelahan pada kasus yang parah.
Apa yang Terjadi pada Kulit Saat Terbakar Matahari?
Sinar UV yang berlebihan merusak sel kulit dan memicu reaksi imun tubuh. Pembuluh darah di area kulit yang terkena melebar untuk meningkatkan aliran darah dan mempercepat penyembuhan. Namun, proses ini juga menyebabkan kemerahan, nyeri, dan pembengkakan yang khas pada kulit terbakar matahari.
Baca Juga: Ponpes di Warudoyong Sukabumi Kebakaran Akibat Korsleting, Asrama Santri Hangus
Pencegahan Kulit Terbakar Matahari
- Gunakan tabir surya atau sunscreen yang memiliki SPF minimal 30 setiap kali beraktivitas di luar ruangan.
- Gunakan pakaian pelindung, seperti topi lebar dan kacamata hitam.
- Hindari berada di bawah sinar matahari langsung pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.
- Hindari alat penyamakan kulit yang menghasilkan radiasi UV.
- Jaga hidrasi tubuh, terutama saat berada di luar ruangan.
Kulit terbakar matahari mungkin tampak sepele, tetapi dampaknya bisa lebih serius daripada yang Anda pikirkan. Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah pencegahannya, Anda dapat melindungi kulit dari kerusakan jangka panjang.
Sumber : parenting.firstcry