SUKABUMIUPDATE.com - Standar kecantikan yang tidak realistis memiliki dampak yang signifikan terhadap harga diri individu.
Ketika seseorang merasa tidak mampu memenuhi standar kecantikan yang tinggi dan sering kali tidak realistis, mereka mungkin mengalami penurunan harga diri dan merasa tidak cukup baik atau tidak berharga.
Dampak Standar Kecantikan yang Tidak Realistis
Melansir blueridgetreatment.com, dampak standar kecantikan yang tidak realistis terhadap harga diri bisa sangat merugikan. Ketika seseorang merasa dirinya tidak memenuhi standar kecantikan tersebut, harga diri dan harga dirinya bisa anjlok. Hal ini dapat menyebabkan rasa malu, cemas, dan depresi.
Tekanan untuk mencapai penampilan tertentu yang sesuai standar kecantikan juga dapat menyebabkan perilaku makan yang tidak teratur dan ketidakpuasan terhadap citra tubuh.
Baca Juga: 10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita
Penelitian menunjukkan bahwa dampak standar kecantikan yang tidak realistis terhadap harga diri bisa signifikan. Misalnya, sebuah penelitian yang dilakukan di kalangan wanita usia kuliah menemukan bahwa paparan terhadap citra kecantikan yang diidealkan menyebabkan peningkatan ketidakpuasan terhadap tubuh dan penurunan harga diri.
Penelitian lain mengungkapkan bahwa wanita yang membandingkan diri mereka dengan model dalam iklan mengalami harga diri yang lebih rendah dan tingkat depresi yang lebih tinggi.
Penting untuk menyadari bahwa kecantikan hadir dalam berbagai bentuk dan standar kecantikan yang tidak realistis tidak mewakili keberagaman yang nyata. Mempromosikan sikap positif terhadap tubuh dan merangkul standar kecantikan yang beragam dapat membantu menantang dan menangkal dampak negatif pada kesehatan mental yang disebabkan oleh standar kecantikan yang tidak realistis.
Baca Juga: 10 Ciri Orang Ikhlas Terlihat Dari Sikapnya, Apa Kamu Termasuk?
Dengan memahami hubungan antara standar kecantikan dan kesehatan mental serta mempromosikan definisi kecantikan yang lebih inklusif, kita dapat berupaya menciptakan masyarakat yang menghargai dan merayakan individualitas, sehingga menumbuhkan kesejahteraan mental yang positif bagi semua.
Dampak Standar Kecantikan Terhadap Harga Diri
1. Distorsi Citra Tubuh
Dampak dari standar kecantikan yang tidak realistis dapat terwujud dalam berbagai cara, termasuk distorsi citra tubuh.
Distorsi citra tubuh mengacu pada persepsi terdistorsi yang mungkin dimiliki individu terhadap tubuh mereka sendiri, yang sering kali dipengaruhi oleh standar kecantikan masyarakat. Dua kondisi umum yang terkait dengan distorsi citra tubuh adalah gangguan dismorfik tubuh dan gangguan makan.
2. Gangguan Dismorfik Tubuh
Gangguan dismorfik tubuh (BDD) adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan keasyikan dengan kekurangan yang dirasakan dalam penampilan seseorang.
Individu dengan BDD mungkin terobsesi dengan ketidaksempurnaan kecil atau yang dibayangkan, yang menyebabkan tekanan dan gangguan yang signifikan dalam fungsi sehari-hari. Kekurangan yang dirasakan ini sering kali berkisar pada wajah, kulit, rambut, atau bagian tubuh tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa gangguan dismorfik tubuh melampaui masalah normal tentang penampilan dan dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan mental seseorang. Prevalensi BDD diperkirakan sekitar 1-2% pada populasi umum, baik pria maupun wanita.
3. Gangguan Makan dan Citra Tubuh
Standar kecantikan yang tidak realistis juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan makan, yaitu kondisi kesehatan mental serius yang ditandai dengan perilaku makan yang terganggu dan citra tubuh yang terdistorsi.
Mengejar bentuk atau ukuran tubuh yang ideal sering kali menjadi obsesi, yang mengarah pada perilaku makan yang terbatas, makan berlebihan, atau memuntahkan makanan.
Gangguan makan seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi fisik dan psikologis yang serius. Gangguan ini lebih banyak menyerang wanita, meskipun pria juga dapat mengalaminya.
Baca Juga: 10 Cara Memenangkan Hati Mertua Agar Kita Disukai dan Disenangi
National Eating Disorders Association melaporkan bahwa sekitar 20 juta wanita dan 10 juta pria di Amerika Serikat akan mengalami gangguan makan di beberapa titik dalam hidup mereka.
Memahami hubungan antara standar kecantikan yang tidak realistis dan distorsi citra tubuh sangat penting dalam mengatasi tantangan kesehatan mental yang terkait dengan masalah ini.
Dengan mempromosikan body positivity dan merangkul beragam standar kecantikan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan menerima yang menghargai individu apa adanya, bukan seberapa dekat mereka menyesuaikan diri dengan cita-cita kecantikan yang sempit.
Mencari bantuan dan dukungan profesional, seperti terapi dan konseling, juga penting bagi mereka yang berjuang dengan distorsi citra tubuh dan dampaknya pada kesehatan mental. Bersama-sama, kita dapat bekerja untuk menghancurkan ilusi dan membina hubungan yang lebih sehat dan lebih positif dengan kecantikan dan citra diri.
Sumber: blueridgetreatment.com