SUKABUMIUPDATE.com - Wajah yang tidak simetris sering kali menjadi perhatian bagi banyak orang, karena simetri dianggap sebagai indikasi kecantikan atau kesempurnaan.
Ketidakseimbangan dalam fitur wajah dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi.
Memahami penyebab-penyebab ini tidak hanya memberi wawasan tentang estetika fisik, tetapi juga bisa menjadi petunjuk terhadap kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Sebagaimana mengutip dari situs Halodoc, berikut faktor dapat menyebabkan wajah menjadi tidak simetris:
Baca Juga: 7 Cara Mengendalikan Gula Darah Dengan Diet Diabetes, Ini Saran Ahli Gizi!
1. Pengaruh Genetik
Salah satu penyebab umum dari wajah tidak simetris adalah faktor genetik. Bentuk wajah yang asimetris sering kali merupakan hasil dari kombinasi genetik dari orang tua, seperti bentuk bibir yang tidak seimbang atau fitur wajah lainnya.
2. Kerusakan Akibat Sinar Matahari
Paparan sinar UV dari matahari dapat menyebabkan kerusakan kulit, termasuk munculnya bercak atau noda hitam, serta tahi lalat baru. Kerusakan ini dapat mempengaruhi satu sisi wajah lebih dari sisi lainnya, menyebabkan ketidaksimetrisan yang terlihat.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Terkendali, 4 Makanan Manis yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
3. Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menyebabkan kerusakan kulit karena paparan racun dalam asap rokok. Studi menunjukkan bahwa paparan ini berhubungan dengan ketidaksimetrisan wajah, mengindikasikan dampak negatif dari kebiasaan merokok terhadap penampilan fisik.
4. Kebiasaan Tidur dan Postur Tubuh
Beberapa kebiasaan tidur, seperti tengkurap atau postur tubuh yang tidak baik saat duduk, dapat mempengaruhi bentuk wajah secara tidak simetris. Menyandarkan wajah pada tangan atau duduk dengan kaki disilangkan dapat mengubah distribusi tekanan pada wajah, mempengaruhi perkembangan struktur tulang wajah.
Baca Juga: 8 Makanan Lebaran yang Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Gula Darah Tinggi
5. Faktor Penuaan
Perubahan yang terjadi pada tulang rawan wajah seiring penuaan dapat menyebabkan perubahan bentuk wajah tidak simetris. Tulang rawan seperti hidung dan telinga terus tumbuh seiring bertambahnya usia, sehingga bisa mengubah proporsi wajah secara bertahap.