SUKABUMIUPDATE.com - Puasa Ramadan yang dilakukan umat Islam di seluruh dunia sudah lama diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan.
Bahkan puasa Ramadan sering disamakan dengan intermittent fasting yang memiliki manfaat kesehatan juga.
Dan ternyata puasa Ramadan juga memiliki manfaat atau dampak positif pada kulit. Hal tersebut dijelaskan oleh seorang dokter asal India.
Melansir dari Tempo.co, Muneeb Shah, seorang dokter kulit di India, menjelaskan lewat video yang diunggah di Instagram bahwa selama periode puasa Ramadan, tingkat peradangan dalam tubuh, sitokin dalam tubuh yang menyebabkan peradangan, sebenarnya menurun dan ini telah dipelajari dan dibuktikan.
Baca Juga: 7 Bahaya Kurang Tidur dari Mulai Masalah Kulit Hingga Kondisi Mental
Banyak penyakit kulit yang bersifat peradangan, seperti jerawat, psoriasis, dan hidradenitis supurativa.
“Dengan mengurangi tingkat peradangan di dalam tubuh, seharusnya memperbaiki kulit secara keseluruhan. Sekarang apakah itu benar-benar diterjemahkan menjadi studi klinis nyata? Ya. Ada studi klinis yang menunjukkan bahwa psoriasis dan hidradenitis suppurativa membaik selama Ramadan pada orang yang berpuasa,” kata dia.
Manfaat puasa bagi kulit
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology menemukan bahwa puasa selama Ramadan memperbaiki gejala psoriasis pada beberapa peserta.
Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Cutaneous Medicine and Surgery menemukan bahwa puasa memperbaiki gejala hidradenitis suppurativa pada beberapa pasien.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Masker Wajah Alami, Bikin Kulit Glowing saat Lebaran
Puasa Ramadan adalah bentuk intermittent fasting di mana seseorang tidak makan makanan selama beberapa jam dalam sehari.
Dilansir dari Indian Express, Annie Flora, konsultan senior dermatologis, mengatakan bahwa puasa dapat meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi jerawat, dan memperbaiki penampilan kulit secara keseluruhan.
"Hal ini kemungkinan karena puasa membantu mengatur kadar insulin, yang dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan kulit. Selain itu, puasa diketahui dapat merangsang produksi kolagen, yang merupakan komponen kunci untuk kulit yang sehat dan tampak awet muda. Kolagen adalah protein yang membantu menjaga kulit tetap kencang, kenyal, dan elastis. Produksi kolagen berkurang seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan kulit kendur dan berkerut. Puasa diketahui dapat merangsang produksi kolagen, yang dapat membantu menjaga kulit tampak awet muda dan sehat," kata dia.
Baca Juga: 5 Cara Meracik Jahe untuk Perawatan Kulit dan Rambut, Bisa Coba di Rumah
Dia menambahkan bahwa puasa juga diketahui dapat mengurangi stres oksidatif, yang dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan dan menjaganya tetap terlihat sehat.
DM Mahajan, konsultan senior dermatologi, sependapat. Dia mengatakan bahwa salah satu manfaat puasa yang paling signifikan pada kulit adalah potensinya untuk mengurangi peradangan.
“Peradangan adalah faktor kunci dalam banyak kondisi kulit, termasuk jerawat, psoriasis, dan eksim. Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan kadar penanda inflamasi dalam tubuh, yang dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut,” katanya.
Mahajan menambahkan bahwa puasa juga dapat meningkatkan perbaikan dan regenerasi sel, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan, kulit tampak awet muda. Selama puasa, tubuh memasuki keadaan autophagy, di mana ia memecah dan mendaur ulang sel-sel tua yang rusak. Proses ini membantu membuang racun dan mendorong pertumbuhan sel-sel baru yang sehat, yang dapat menghasilkan kulit yang lebih bersih dan bercahaya,” ujar Mahajan.
Baca Juga: 6 Perawatan Wajah Sederhana Bikin Kulit Sehat, Glowing dan Awet Muda
Nutrisi yang cukup
Meskipun puasa dapat memberikan efek positif pada kesehatan kulit, penting juga untuk memastikan mendapatkan nutrisi yang cukup selama jam-jam non-puasa. “Mengonsumsi makanan seimbang yang mencakup variasi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dapat membantu menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan kulit. Selain itu, tetap terhidrasi selama jam-jam non-puasa penting untuk memastikan kulit Anda tetap sehat dan terhidrasi,” kata Flora.
Dia menjelaskan bahwa makanan berkalori sangat tinggi seperti susu dan produk susu, permen, dan makanan yang sangat berminyak setelah berbuka puasa dapat memicu berjerawat pada kulit.
Mahajan juga menyatakan bahwa sangat penting untuk memastikan tetap terhidrasi setelah berbuka puasa dan mengonsumsi makanan bergizi yang tepat karena kekurangannya dapat menyebabkan dehidrasi, yang mungkin tidak baik untuk kesehatan kulit.
Sumber: Tempo.co (Indian Express)