SUKABUMIUPDATE.com - Operasi Plastik (Oplas) kini semakin diburu insan muda usai dunia drakor menampilkan wajah oppa ganteng dan eonnie cantik meski sudah menua. Meskipun tidak semua artis drakor melakukan oplas.
Oplas tak hanya terkenal di Korea Selatan saja lho Updaters! Kini tren Oplas mulai menjamah ke tanah air. Beberapa artis Indonesia bahkan melakukan oplas secara terang-terangan, mulai dari Lucinta Luna hingga terbaru sang Diva, Titi DJ.
Melansir plasticsurgery.org via Tempo.co, operasi plastik adalah subspesialis bedah yang luas, tidak terbatas pada satu sistem organ. Pasalnya, ahli bedah plastik harus terus bekerja berdampingan dengan spesialisasi lain, seperti bedah umum, ginekologi, bedah saraf, oftalmologi, bedah mulut, otolaryngology bedah ortopedi, dan urologi untuk merekonstruksi anomali atau cacat dalam tubuh.
Baca Juga: 13 Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi, Peristirahatan Prabu Siliwangi Sampai Johny Indo
Sementara menurut laman nhs.uk, oplas digunakan untuk memperbaiki dan merekonstruksi jaringan dan kulit yang hilang atau rusak. Operasi plastik berbeda dengan operasi kosmetik, yaitu operasi semata-mata hanya untuk mengubah penampilan seseorang untuk mendapatkan penampilan yang lebih diinginkan. Biasanya, orang melakukan operasi untuk memperbaiki bentuk mulut atau hidung.
Namun, selain jenis perbaikan tersebut, oplas memiliki enam kategori utama yang setiap kategori mempunyai jenisnya masing-masing. Enam kategori utama operasi plastik ini yaitu perbaikan cacat lahir, operasi payudara, prosedur wajah dan leher, pengurangan lemak dan angkat tubuh, penegasan gender, dan operasi plastik rekonstruksi.
Jenis-Jenis Operasi Plastik
1. Operasi bibir sumbing dan celah langit-langit
Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki bibir atas dan langit-langit (atap mulut) anak. Celah adalah kelainan bawaan yang dapat menyebabkan masalah makan, minum, dan berbicara. Biasanya, operasi dimulai pada usia tiga bulan dan dapat berlanjut hingga masa remaja. Operasi plastik jenis ini termasuk dalam kategori perbaikan cacat lahir.
2. Craniosynostosis
Craniosynostosis terjadi ketika tulang tengkorak bayi melebur terlalu dini sehingga menyebabkan masalah dengan bentuk tengkorak bayi. Dengan pengobatan dini, kebanyakan anak tidak mengalami gejala craniosynostosis lainnya. Bayi juga dapat menjalani terapi helm atau pembedahan untuk memperbaiki bentuk tengkorak. Sama seperti operasi bibir sumbing dan celah langit-langit, kondisi ini juga termasuk dalam kategori operasi plastik perbaikan cacat lahir.
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
3. Pembesaran payudara
Ini adalah prosedur pembedahan umum yang meningkatkan ukuran dan bentuk payudara. Payudara dapat diperbesar menggunakan implan payudara atau transfer lemak. Penting untuk membicarakan kepada ahli bedah tentang prosedur dan implan yang akan digunakan dalam melakukan operasi plastik kategori payudara.
4. Pengencangan alis
Ini adalah prosedur bedah yang mengubah posisi dahi untuk menaikkan alis, mengurangi kerutan, dan membuat seseorang tampak lebih muda. Pengencangan alis adalah operasi plastik permanen, tetapi kerutan ringan dapat muncul kembali seiring waktu. Pengencangan alis termasuk dalam kategori operasi plastik prosedur wajah dan leher, sebagaimana dilansir clevelandclinic.org.
5. Abdominoplasty (pengencangan perut)
Abdominoplasty adalah operasi besar yang menghilangkan kelebihan kulit dan lemak dari perut. Operasi ini juga dapat mengencangkan otot dan cocok untuk perempuan dengan kehamilan cukup banyak atau seseorang yang kehilangan banyak berat badan. Operasi plastik ini tergolong dalam kategori pengurangan lemak dan angkat tubuh.
Baca Juga: Perut Buncit Bikin Gak PD? Ini 5 Cara Mencegahnya, Yuk Coba Terapkan!
6. Operasi feminisasi wajah (FFS)
Operasi ini melibatkan serangkaian prosedur komprehensif untuk membuat wajah seseorang tampak lebih feminin. Wanita transgender dapat memilih FFS sebagai bagian dari proses transisi pria ke perempuan. FFS yang tergolong dalam kategori operasi plastik penegasan gender ini dapat mencakup penurunan garis rambut, pengurangan rahang, operasi hidung,operasi kelopak mata, dan pengencangan wajah atau leher.
7. Pencangkokan tulang
Pencangkokan tulang dapat membantu memperbaiki tulang setelah patah tulang parah atau ketika tulang tidak sembuh dengan benar. Pencangkokan juga menggabungkan dua tulang yang berdampingan untuk mengobati nyeri kronis dengan berbagai metode, di antaranya allograft, autograft, dan cangkok tulang sintetik. Pencangkokan ini termasuk dalam kategori operasi plastik rekonstruksi.
Sumber: Tempo.co