SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa waktu lalu aset kripto di game Axie Infinity kena retas dan Amerika Serikat menyatakan jika peretasan tersebut didalangi oleh hacker yang berasal dari Korea Utara.
"Melalui penyelidikan, kami bisa mengkonfirmasi Grup Lazarus dan APT38, aktor yang siber yang berhubungan dengan (Korea Utara), bertanggung jawab untuk pencurian tersebut," kata FBI, seperti yang dikutip suara.com dari antara, Sabtu 16 April 2022.
Pemain game Axie Infinity bisa mendapatkan uang kripto dengan bermain atau jual-beli avatar.
Agar transaksi berlangsung cepat, pengembang Axie Infinity, Sky Mavis, membuat mata uang sendiri di dalam game dan sambungan ke blockchain ethereum.
Peretas mengeksploitasi kelemahan pada setelan yang diterapkan oleh perusahaan berbasis di Vietnam itu.
Serangan ini menargetkan ethereum senilai 173.600 dan stablecoin, aset digital yang dijamin dengan dolar Amerika Serikat, senilai 25,5 juta.
Pencurian aset kripto di Axie Infinity diperkirakan senilai 620 juta dolar AS, salah satu kasus yang terbesar dalam dunia kripto.
Sebelum meretas Axie Infinity, kelompok tersebut mencuri sekitar 320 juta dolar AS.
Nama Grup Lazarus mencuat sekitar tahun 2014, ketika mereka dituduh meretas Sony Pictures Entertainment.
Mereka melakukan aksi balas dendam karena Sony membuat film "The Interview", yang berisi satir kepada Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.
Mereka melakukan aksi balas dendam karena Sony membuat film "The Interview", yang berisi satir kepada Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.
Baca Juga :
SOURCE: SUARA.COM