SUKABUMIUPDATE.com - Pakar Politik sekaligus Dekan Fisip Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Widya Setiabudi Sumadinata, mengutarakan pentingnya para Calon Presiden (capres) membuat kebijakan strategis dalam rangka meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam hubungan Internasional.
Menurut Widya, yang juga pengamat hubungan internasional dan politik luar negeri itu menekankan para Capres agar mampu mendorong Indonesia menjadi pemenang dalam persaingan diplomasi di forum-forum global, dimana Indonesia sering didikte oleh kepentingan negara-negara besar dan merugikan kepentingan Nasional RI.
Kualitas diplomasi kita, kata Widya, harus lebih hebat lagi. Melanjutkan dan menguatkan orientasi politik luar negeri demi meningkatkan kesejahteraan.
"Bagaimana capres dapat membuat kebijakan dan strategi yang membuat postur pertahanan negara RI punya efek detterence yang kuat. Ini penting untuk menangkal tekanan negara-negara lain, dan mendukung diplomasi RI di forum global. Constrainnya antara lain keterbatasan budget pertahanan, dan persoalan-persoalan keamanan di level domestik,” ujar Widya yang pernah menyampaikan orasi ilmiah di Unpad dengan judul Perluasan Dimensi Keamanan Global: Keharusan Revisi Strategi Pertahanan Negara itu.
Baca Juga: Menengok Peninggalan Jepang: 4 Buah Bunker di Pesisir Ujunggenteng Sukabumi
Widya yang saat ini terpilih sebagai panelis Debat Capres ke-2 yang akan digelar pada Minggu 7 Januari 2023 itu juga menekankan para Capres harus mengubah mindset tentang strategi pertahanan, agar lebih berorientasi kepada nature kita sebagai archipelago country serta menguatkan peran teknologi terkini. Ini juga tentang bagaimana menguatkan kekuatan dan kemandirian industri pertahanan nasional.
Lebih jauh, Guru Besar Bidang Keamanan Global pada FISIP Unpad itu mengatakan bahwa pertahanan negara jangan minimalis. Tetapi harus disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi. Pertahanan berbasis karakteristik RI sebagai negara kepulauan, harus mentransformasi dari heavy pertahanan darat ke pertahanan yang melibatkan 3 matra (bahkan 4 matra) dan tetap berdasarkan nature RI sebagai negara kepulauan.
"Menguatkan kekuatan pertahanan, membangun kelembagaan ekonomi yang dapat menjamin pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat menuju pertumbuhan ekonomi 7%. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang hebat di bidang IPTEK.Ini semua adalah instrumen diplomasi yang dapat menjadikan RI lebih berwibawa,” tandasnya.