SUKABUMIUPDATE.com - Dalam dunia pertanian, pertumbuhan tanaman yang sehat dan subur adalah tujuan setiap petani. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat membutuhkan nutrisi yang tepat. Salah satu cara yang efektif untuk memberikan nutrisi tersebut adalah dengan menggunakan pupuk organik cair.
Pada era di mana kesadaran akan kelestarian lingkungan semakin meningkat, pupuk organik cair menjadi alternatif yang diinginkan karena sifatnya yang ramah lingkungan dan kemampuannya untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara alami. Pupuk ini terbuat dari bahan-bahan organik seperti kompos, sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, atau bahan-bahan organik lainnya melalui proses fermentasi dan dekomposisi yang menghasilkan larutan yang kaya akan nutrisi esensial seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta unsur-unsur mikro lainnya yang diperlukan oleh tanaman.
Dilansir dari pertanian.go.id, ada dua macam pupuk organik cair (POC) yaitu pertama dibuat melalui proses pengomposan dengan cara melarutkan pupuk organik cair yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Pupuk tipe ini suspensi larutnya kurang stabil dan mudah mengendap. Selain itu, tidak bisa di simpan dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung digunakan.
Yang kedua dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Ini larutannya lebih stabil dan bila dibiarkan tidak mengendap karena unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair.
Pupuk organik cair menjadi salah satu katalisator pertumbuhan tanaman yang populer dalam praktik pertanian modern. Pupuk organik cair (POC) dikenal sebagai katalisator pertumbuhan tanaman karena dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah, seperti bakteri dan jamur. Mikroorganisme tersebut dapat membantu menguraikan bahan organik dalam tanah menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman.
"Kelebihan dari pupuk organik cair adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan menyediakan hara secara cepat. Pupuk organik cair tidak merusak humus tanah walaupun seringkali digunakan, selain itu pupuk organik cair memiliki zat pengikat larutan hingga bisa langsung digunakan pada tanah tidak butuh interval waktu untuk dapat menanam tanaman," Dikutip dari Jurnal Ilmiah Pertanian. Selain itu, pupuk organik cair juga dapat membantu meningkatkan pH tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut manfaat pupuk organik cair sebagai katalisator pertumbuhan tanaman. Kita juga akan membahas beberapa cara pembuatan pupuk organik cair dan bagaimana penggunaannya yang efektif dalam praktik pertanian. Berikut adalah beberapa kelebihan atau manfaat Pupuk Organik Cair (POC) :
- Meningkatkan Kualitas Tanah
Pupuk organik cair berperan sebagai agen pemulihan tanah yang efektif. Meningkatkan struktur tanah dengan meningkatkan kandungan humus dan kapasitas menahan air tanah. Selain itu, pupuk organik cair juga meningkatkan aktivitas mikroorganisme dalam tanah, seperti bakteri dan cacing tanah, yang membantu dalam proses dekomposisi bahan organik dan meningkatkan kualitas tanah secara keseluruhan.
- Merangsang Pertumbuhan Akar dan Pembungaan
Pupuk organik cair mengandung hormon pertumbuhan alami seperti auksin, sitokinin, dan giberelin. Hormon-hormon ini membantu merangsang pertumbuhan akar, meningkatkan percabangan akar, dan memperkuat sistem perakaran tanaman. Selain itu, pupuk organik cair juga dapat merangsang pembungaan dan pembuahan yang optimal, sehingga meningkatkan produksi buah dan biji.
- Meningkatkan Ketahanan Tanaman terhadap Penyakit dan Hama
Kandungan mikroorganisme menguntungkan dalam pupuk organik cair membantu meningkatkan sistem pertahanan tanaman terhadap serangan penyakit dan hama. Mikroorganisme ini bersifat antagonis terhadap patogen dan serangga pengganggu, serta memicu respons pertahanan tanaman. Dengan menggunakan pupuk organik cair secara teratur, tanaman menjadi lebih tahan terhadap penyakit dan hama, mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan.
Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk oganik cair (POC) yaitu ember atau tong yang memiliki tutup, air bersih, EM4, gula merah, dan sisa-sisa makanan organik seperti sisa sayuran, buah, kulit telur dan lain-lain. Langkah pertama yang harus di lakukan yaitu kumpulkan sisa-sisa makanan organik dan pastikan bahan-bahan yang digunakan tidak mengandung bahan kimia atau bahan sintetis.
Selanjutnya cincang bahan-bahan organik tersebut menjadi potongan-potongan kecil, hal ini akan membantu proses dekomposisi menjadi pupuk lebih cepat. Lalu Masukkan potongan-potongan organik tersebut ke dalam ember atau wadah berkapasitas besar. Tambahkan air bersih, gula merah, dan EM4 ke dalam ember atau wadah tersebut, sisakan sedikit ruang untuk pertukaran udara. Lalu aduk hingga semuanya rata dan tutup ember atau wadah dengan rapat. Setelah itu, biarkan campuran itu difermentasi selama beberapa minggu.
Selama proses fermentasi, aduk campuran secara berkala, misalnya setiap dua hari sekali, untuk mempercepat proses dekomposisi. Setelah beberapa minggu, Kita akan melihat campuran berubah menjadi cairan berwarna cokelat kehitaman. Ini adalah pupuk organik cair yang siap digunakan. Langkah terakhir, pupuk cair disaring untuk memisahkan sisa-sisa padat yang belum terurai dan airnya simpan dalam botol. Pupuk organik cair siap digunakan.
Penggunaan pupuk organik cair (POC) yang efektif dalam praktik pertanian modern dapat diterapkan melalui penyemprotan daun. Nutrisi diserap melalui stomata pada permukaan daun dan langsung masuk ke dalam tanaman. Metode ini cocok untuk memberikan nutrisi tambahan atau perawatan penyakit pada tanaman. Namun dalam pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman.
Pemberian pupuk daun yang berlebihan juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Tak hanya itu, Pemberian melalui irigasi tetes menjadi salah satu cara umum untuk menerapkan pupuk organik cair adalah dengan menggunakannya dalam sistem irigasi tetes. Pupuk dilarutkan dalam air irigasi dan disalurkan langsung ke akar tanaman. Ini memastikan bahwa nutrisi tersedia dengan efisien dan langsung diserap oleh tanaman. Selain itu, Pupuk organik cair juga dapat digunakan untuk pemupukan tanah secara langsung. Pupuk ini dapat dituangkan ke tanah di sekitar akar tanaman. Pemupukan ini membantu meningkatkan kualitas tanah secara keseluruhan.
Dengan demikian, penggunaan pupuk organik cair sebagai katalisator pertumbuhan tanaman dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Dengan menyediakan nurtrisi, merangsang pertumbuhan tanaman, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, dan melindungi lingkungan, pupuk organik cair memiliki potensi untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan. Namun, penggunaan pupuk organik cair juga perlu dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan agar tidak terjadi keracunan pada tanaman.
Penulis : Adilla Tri Novita (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)