WARGANET MENULIS - Stroberi merupakan buah serbaguna yang memiliki penampilan menarik, berwarna merah cerah dan berbintik-bintik. Buah ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh dan kulit, karena kandungan vitamin dan nutrisi di dalamnya. Sehingga berkhasiat sebagai antara lain anti aging alami, mencegah jerawat dan menjaga tekstur kulit.
Begitu juga dengan daunnya, daun tanaman stroberi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit dan wajah, contohnya daun stroberi yang digunakan sebagai bahan atau formulasi tabir surya.
Dewasa ini, memiliki kulit yang sehat adalah hal yang didambakan bagi orang-orang,
baik wanita maupun pria. Seperti yang diketahui, paparan sinar UV, yang terdiri dari UV A dan UV B, tak dapat dihindari baik saat beraktivitas di dalam ruangan, maupun di luar ruangan. Sinar matahari menghasilkan radiasi ultraviolet (UV), yaitu UV A dan UV B. Jenis-jenis radiasi tersebut mempengaruhi kulit dengan bermacam cara.
Meski Begitu, antara sinar UV A dan sinar UV B terdapat beberapa perbedaan. Dikutip dari Healthline, UV A adalah jenis radiasi sinar ultraviolet yang memiliki panjang gelombang yang tinggi dengan tingkat energi yang paling rendah daripada sinar UV lainnya. Radiasi yang paling banyak dalam sinar matahari adalah UV A.
Dengan persentase sekitar 95% UV A dapat mencapai bumi. Sedangkan gelombang yang lebih pendek dimiliki oleh sinar UV B dengan tingkat energi yang lebih tinggi. Meski tidak semuanya, tetapi UV B mudah diserap oleh lapisan ozon.
Hal ini karena kemungkinan sinar UV B yang mampu mencapai bumi hanya 5%.
DNA kulit yang sehat dapat dirusak oleh UV A dan UV B dan dapat menghasilkan
radikal bebas. Penuaan kulit dan noda hitam salah satunya disebabkan karena terpapar UV A.
Sedangkan cukup lama terpapar UV B dapat membakar kulit dan merusak melanin yang menyebabkan kulit tampak gelap. Efek samping seperti kulit terlihat kerutan, kulit kasar, dan penuaan dini yang tak terhindarkan diberikan oleh sinar UV lainnya. Sehingga, penggunaan tabir surya secara rutin membantu melindungi kulit dengan cara memantulkan sinar UV.
Tabir Surya sendiri merupakan produk perawatan kulit untuk melindungi kulit dari
bahaya sinar matahari. Tabir Surya bekerja dengan cara menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet A (UV A) dan ultraviolet B (UV B), sehingga membantu mengurangi risiko terbakar matahari, kanker kulit, dan kerusakan kulit jangka panjang. Selain itu tabir surya juga dapat mencegah penuaan dini seperti mencegah keriput, garis-garis halus dan kehilangan elastisitas kulit.
Ekstrak Daun Stroberi
Baca Juga: Sunscreen Bisa Bikin Kulit Kering? Ini Kata Dokter Tentang Tabir Surya
Tanaman stroberi mengandung kaya akan senyawa fenolik. Fenolik merupakan salah satu senyawa kimia yang aktif sebagai tabir surya. Pada ekstrak daun stroberi senyawa fenolik memiliki aktivitas antioksidan dan aktivitas tabir surya, sehingga daun stroberi dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan berkontribusi pada proses penuaan kulit. Maka dari itu, daun stroberi di proses agar bisa menjadi formulasi tabir surya.
Proses Daun Stroberi
Daun stroberi diproses dengan dibersihkan dan dicuci menggunakan air mengalir.
dirajang dan dikeringkan selama dua sampai tiga hari pada suhu ruangan dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Setelah kering, dihaluskan dan diayak. Kemudian serbuk kering dimaserasi Maserasi sendiri merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan dengan pelarut sesuai dengan senyawa aktif yang akan diambil dengan pemanasan rendah atau tanpa adanya proses pemanasan.
Dalam pembuatan tabir surya, serbuk daun stroberi dimaserasi menggunakan pelarut
etanol 96% dalam bejana maserasi. Didiamkan selama 3 x 24 jam pada suhu kamar, terlindung dari cahaya dengan mengaduknya sebanyak tiga kali dalam sehari.
Selanjutnya filtrat disaring dan diremaserasi dengan pelarut yg sama. Filtrat yang telah diperoleh dipekatkan menggunakan rotary vacum evaporator pada suhu 60 °C supaya mendapatkan ekstrak kental. Selanjutnya ekstrak dimasukkan kedalam wadah untuk formulasi krim tabir surya.
Ekstrak kental yang didapatkan dilakukan pengujian skrining fitokimia. Skrining fitokimia merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia
yang terkandung dalam ekstrak tanaman, skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan reagen pendeteksi golongan senyawa seperti flavonoid, alkaloid, tannin, saponin, terpenoid dan lain-lain. Pada skrining fitokimia pada daun stroberi (Fragaria x ananassa A.N Duchesne) sebagai formulasi tabir surya terlihat bahwa daun stroberi mengandung senyawa flavonoid.
Flavonoid adalah kelas senyawa yang paling banyak dipelajari dengan sifat pelindung matahari. sehingga terbukti adanya kemungkinan mempunyai aktivitas sebagai tabir surya. Tabir surya mengandung senyawa yang melindungi kulit dari sengatan sinar matahari atau sinar UV dengan cara yang efektif yaitu dengan menghamburkan cahaya dengan mengabsorbsinya.
Sun Protection Factor (SPF)
Baca Juga: 4 Rekomendasi Foundation Natural dan Punya Manfaat untuk Kulit
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun stroberi maka semakin tinggi pula nilai SPFnya. Menurut penelitian hal ini karena senyawa fenolik total seperti flavonoid dan juga asam elagik yang beraktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan dapat menetralkan molekul berbahaya dan mencegah kerusakan pada kulit. Senyawa yang berasal dari sumber alami telah menarik perhatian untuk penerapannya dalam produk tabir surya dan telah mendorong pasar tren kosmetik alami. Maka, ekstrak daun stroberi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sediaan tabir surya alami yang minim efek samping dan proteksi ultra bagi perlindungan kulit.
Ternyata daun stroberi bisa menjadi salah satu formulasi pembuatan tabir surya. Tabir
surya yang bagus selain dapat melindungi dari sinar matahari adalah yang ringan saat digunakan dan tahan lama saat digunakan. Sebagai orang yang ingin memiliki kulit cerah dan sehat, maka pilihlah tabir surya dengan baik. pilihlah tabir surya sesuai kulit wajah, misalnya seseorang dengan kondisi kulit kering harus memakai tabir surya yang menghidrasi dan mengandung perlindungan spectrum secara luas. Hal ini dilakukan untuk menjauhkan sinar UV.
Sementara untuk jenis kulit berminyak atau kombinasi, harus memilih tabir surya berbasis kimia atau gel yang akan menjaga kulit tetap terhidrasi dan segar. Lalu perhatikanlah SPF-nya, SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor, yaitu untuk memberi tahu sebaik apa produk tersebut melindungi kulit dari sengatan matahari. Kadar minimal SPF yang direkomendasikan oleh para ahli di seluruh dunia adalah SPF 30, lebih tinggi lebih baik.
Penulis : Dhiya Abida, Mahasiswi Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta