KATA WARGANET - Kolaborasi antar masyarakat sejak 2010 lalu menjadi suksesnya pendirian Kampung Horta, sebuah desa yang letaknya tak jauh dari pusat kota. Tepatnya di jalan Selahuni Nomor 3, Desa Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Alhamdulillah warga disini sangat terbantu. Ibu-ibunya bikin boneka horta. Remajanya bantu pelatihan,” ujar Linawati (35) salah satu pengelola Kampung Horta sekaligus warga desa pada Senin, 06 Maret 2023.
Kampung Horta digagas oleh mahasiswa IPB yang sedang melakukan penelitian pada 2004 lalu. Awalnya kampung ini hanyalah kampung biasa yang umumnya dijadikan tempat untuk KKN. Akan tetapi setelah penelitian dilakukan, kampung ini menjadi kampung wisata.
Baca Juga: Desa Wisata Batu Karut, Aspirasi Warga Selaawi dalam Reses Hendar Darsono
Berawal dari boneka horta, sebuah media tanam tanpa tanah yang berbentuk boneka dan dapat ditumbuhi rumput jarum membuat banyak orang tertarik. Hal tersebut disampaikan oleh Lina selaku pengelola Kampung Horta.
“Saat itu, banyak orang yang penasaran dengan cara pembuatannya. Akhirnya tercetus ide untuk sosialisasi pembuatan boneka horta ini ke sekolah-sekolah. Nah tambah banyak orang yang penasaran. Masyarakat mengusulkan untuk membuka eduwisata di kampung ditambah dengan pelatihan-pelatihan lain,” ucap Lina salah satu pengelola Kampung Horta sekaligus warga desa saat menceritakan kilas balik Kampung Horta.
Kampung ini diresmikan beberapa tahun lalu kepala desa setempat serta bupati Bogor Rahmat Yasin.Menurut Lina, kampung ini adalah sebuah wadah bagi masyarakat sekitar untuk menyalurkan pikiran dan tenaga. Tempat ini adalah sebuah lapangan pekerjaan baru yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Ditambah dengan antusias dan kerjasama antar masyarakat membuat kampung ini lebih maju.
Baca Juga: Bangga! Sukabumi Punya 13 Desa Wisata, Salah Satunya Hanjeli Pemenang ADWI 2022
“Pemerintah setempat juga sangat menyambut baik karena ada lapangan kerja untuk masyarakat,” ungkap Lina.
Tiap masyarakat kampung sangat terbuka dan ramah saat pengunjung menyambangi tempat ini. Mereka sangat terbuka dan tak segan membantu. Hal ini dilontarkan oleh Hanivah selaku pengunjung.
“Warganya pada baik, ramah lagi,” sebut Hanivah (20 tahun) saat diwawancara pada Senin, (06/03/2023).
Baca Juga: Ajak Kades Jadi Agen, Strategi Dispar Cetak Desa Wisata Baru di Kabupaten Sukabumi
Kampung Horta sebagai eduwisata Berkonsep eduwisata, kampung ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan kekayaan alam ke banyak orang, terutama anak kecil hingga remaja. Hal ini sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang ada, seperti menanam padi, menangkap ikan, hingga menangkap bebek.
“Seneng banget bisa main sama bebek, terus bisa nanem padi juga soalnya ga pernah nyoba,” tutur Lala salah satu pengunjung yang diwawancara.
Selain itu, kampung ini juga menyediakan pelatihan-pelatihan yang berbasis tradisional seperti teknik dasar membatik, membuat telur asin, dan membuat layang-layang. Pengunjung kampung ini beragam yang dimayoritasi oleh anak-anak TK dan SD. Akan tetapi, tak sedikit pula remaja yang berkunjung.
Baca Juga: Cisande Sukabumi Masuk 50 Terbaik ADWI 2021, Menteri Sandiaga Soal Desa Wisata
“TK, SD, mahasiswa juga ada. Bahkan dari Korea dan luar negeri lain sebelum pandemi itu pada kesini. Rata-rata emang yang jauh pada kesini. Mungkin kalau orang yang deket pengennya ke yang jauh yah. Kalau yang jauh pada penasaran main di sawah soalnya jarang. Disini aja cuma ada di kampung ini sisanya perumahan,” ungkap Lina menyampaikan pendapatnya.
Menurut Lina, Kampung Horta tidak bisa dijadikan seperti wisata lain. Alasannya adalah lahan yang digunakan wisata ini milik masyarakat sekitar.
Selain itu, ingin lebih memperkenalkan ke banyak orang mengenai perkampungan.
Baca Juga: 5 Desa Wisata di Jabar Masuk 50 Terbaik ADWI 2021, Wagub: Dorong Pemerataan Ekonomi
Dengan lahan yang dimiliki masyarakat desa, kampung ini dapat tumbuh dan berkembang dengan berbagai fasilitas. Salah satunya adalah outbound dan flying fox.
“Ini semua lahannya punya masyarakat disini, nanti bagi hasil. Ga ada pemilik dari kampung wisata ini,” kata Lina memperjelas.
Jam buka dan harga Kampung Horta Kampung Horta buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Akan tetapi, jika ingin berkunjung ke Kampung ini harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Tidak bisa langsung datang dan merasakan asrinya kampung ini.
Baca Juga: Cisande Menuju 10 Terbaik ADWI 2021? Ini Kata Bupati Sukabumi Soal Desa Wisata
Biaya tiket masuk kampung ini dihitung dari kegiatan yang diikuti. Adapun biaya satu kegiatan nya ialah Rp20.000/orang. Dilansir dari laman kampunghorta.com, dalam satu hari pelatihan peserta minimal 20 orang dan maksimal 200 orang.
Penulis: Sharuna Sekar R (Mahasiswi IPB)