SUKABUMIUPDATE.com - Sejak tahun 2020 Indonesia telah terdampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan berbagai sektor kehidupan ikut mengalami dampak yang ditimbulkan.
Berbagai sektor kehidupan yang ikut terdampak akibat pandemi diantaranya sektor sosial kemasyarakatan dan tentunya sektor perekonomian.
Sektor sosial kemasyarakatan yang terkena dampak dari pandemi bisa dilihat dengan adanya pembatasan pergerakan penduduk dari suatu daerah atau kota ke daerah atau kota lain. Pembatasan pergerakan penduduk dimaksudkan untuk mengurangi interaksi antar penduduk. Interaksi antar penduduk merupakan salah satu penyebab yang dapat menambah angka penduduk yang tertular Covid-19.
Untuk itu pemerintah telah menetapkan kebijakan pembatasan pergerakan penduduk dengan maksud agar angka tertular Covid-19 bisa lebih dikendalikan.
Dalam kehidupan sosial masyarakat juga mengalami banyak perubahan yang terjadi. bila dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat diantaranya adalah cara berinteraksi antar penduduk. Dalam berinteraksi antar orang dianjurkan dengan pemakaian masker, rajin mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir, menjaga jarak antar orang yang berinteraksi, serta menghindari kerumunan.
Dampak pandemi di sektor perekonomian dapat dilihat dari semakin bertambahnya usaha yang mengalami penutupan kegiatan usahanya. Penutupan kegiatan usaha tentu akan menambah jumlah angkatan kerja yang tidak bisa tersalurkan.
Dengan bertambahnya angkatan kerja yang tidak tersalurkan terutama di perusahaan formal tentunya angkatan kerja ini lebih berminat kepada membuka usaha sendiri.
Usaha yang dibuka oleh angkatan kerja yang tidak tertampung di perusahaan formal adalah usaha mikro, kecil atau menengah.
Dalam kondisi perekonomian yang serba sulit pada masa pandemi ternyata tidak sedikit bermunculan para pengusaha mikro, kecil atau menengah. Dapat dilihat bahwa ternyata para pengusaha mikro, kecil dan menengah dalam melewati masa pandemi masih bisa bertahan.
Bertahannya para pengusaha mikro, kecil dan menengah bukan hanya pada masa pandemi saja melainkan sampai selepas masa pandemi masih bertahan usahanya.
Bahkan pada masa pasca pandemi para pengusaha mikro, kecil dan menengah semakin banyak bermunculan. Semakin banyaknya bermunculannya para pengusaha mikro, kecil dan menengah dapat dilihat bahwa hampir setiap sudut jalanan akan mudah ditemui pengusaha mikro, kecil dan menengah.
Permasalahan yang muncul kemudian adalah dengan semakin banyaknya bermunculan para pengusaha mikro, kecil dan menengah tentu akan menambah persaingan diantara mereka. Persaingan di sini adalah persaingan umtuk mendapatkan konsumen dan mempertahankan konsumen atau pelanggan.
Untuk mempertahankan konsumen dan mendapatkan konsumen diperlukan adanya inovasi, memperbaiki mutu produk dan memperbaiki mutu layanan. Hal inilah yang membuat para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk semakin kreatif.
Kreativitas dan inovasi inilah yang sering banyak terlupakan oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Hal ini dapat diamati pada umumnya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah bila sudah berjalan usahanya hampir dikatakan tidak banyak mengalami perubahan.
Seperti yang telah yang diuraikan di atas bahwa persaingan untuk mendapatkan konsumen dan mempertahankan konsumen semakin berat.
Semakin beratnya persaingan antara pelaku usaha mikro, kecil dan menengah karena jumlah para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah semakin bertambah sementara pangsa pasar dalam hal ini konsumen pertambahannya tidak sebesar dengan pertambahan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dapat meningkatkan inovasi dan kreativitasnya bisa melalui berbagai cara. Berbagai cara untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah adalah dengan mengikuti pelatihan pelatihan.
Pelatihan-pelatihan yang dapat dikuti oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah diharapkan bisa menambah pengetahuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang inovasi dan kreativitas dalam pengembangan usahanya.
Masalah lainnya adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pemeliharaan atau perawatan tempat usaha dan peralatan yang dimiliki oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang perawatan atau pemeliharaan tempat usaha dan peralatan bisa dilihat kurang bersihnya peralatan dan tempat usaha mereka. Kurang bersihnya tempat usaha dan peralatan yang dimiliki akan berdampak pada para konsumen yang akan membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Pandemi mengakibatkan diantaranya adalah adanya pembatasan pegerakan antar penduduk. Pembatasan pergerakan penduduk ini bisa dilihat adanya pembatasan berpergian orang dari kota satu ke kota lainnya.
Tentunya hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Berkurangnya penyebaran Covid-19 dapat mengendalikan jumlah penduduk yang terkena Covid-19.
Namun dengan pembatasan pergerakan penduduk ini, akan mengakibatkan perubahan kehidupan sosial masyarakat. Perubahan kehidupan sosial masyarakat diantaranya adalah berkurangnya interaksi antarpenduduk. Perubahan lainnya bila berinteraksi diharuskan memakai masker, menjaga jarak ,dan rajin mencuci tangan serta menghindari kerumuman. Hal ini juga dimaksudkan untuk semakin mengurangi penyebaran Covid-19.
Dampak lain dari pandemi adalah sektor perekonomian yang terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan atau usaha yang menutup kegiatan usahanya. Dengan menutup kegiatan usahanya akan berdampak pada pengurangan karyawan.
Hal ini akan berdampak pula pada semakin banyaknya tenaga kerja yang belum terserap di lapangan pekerjaan. Namun demikian, para karyawan yang terkena dampak pengurangan karyawan atau penutupan usaha perusahaan tidak sedikit yang beralih profesi menjadi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Ini mengakibatkan pada masa pandemi, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah semakin bertambah. Dengan kata lain, pada saat pendemi melanda, ada perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan bahkan ada pula perusahaan yang menutup kegiatan usahanya, tetapi di sisi lain telah terjadi peningkatan jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Dengan meningkatnya usaha ultra mikro, kecil dan menengah pada masa pandemi masih menjadi harapan baru bagi para calon para pelaku usaha ultra mikro, kecil dan menengah. Sebab dengan membuka usaha mikro, kecil dan menengah akan membantu kehidupan perekonomian keluarga, bahkan bisa untuk menopang kehidupan perekonomian keluarga.
Keadaan pasca pandemi ternyata para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah masih bertahan usahanya, bahkan semakin banyak lagi yang bermunculan. Bertahannya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah pada masa pasca pandemi diantaranya adalah dengan secara terus menerus meningkatkan kemampuan, keterampilan, inovasi dan kreativitas.
Hal ini juga didukung oleh program pemerintah. Dalam upaya melaksanakan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah terus memberikan dukungan kepada UMKM. Pemerintah berupaya menyediakan sejumlah stimulus melalui kebijakan restrukturisasi pinjaman, tambahan bantuan modal, keringanan pembayaran tagihan listrik, dan dukungan pembiayaan lainnya.
Melalui berbagai program pemerintah tersebut diharapkan adanya peningkatan kemampuan, keterampilan, inovasi dan kreativitas pada para pelaku usaha ultra mikro, kecil dan menengah. Dengan meningkatnya kemampuan, keterampilan, inovasi dan kreativitas tentunya diharapkan akan lebih berkembang dan mempunyai daya saing yang tinggi dalam dunia usaha.
Selain dari pada itu dengan semakin bertahan dan berkembangnya usaha mikro, kecil dan menengah tentunya akan berdampak pada peningkatan jumlah angkatan kerja yang bisa terserap di sektor formal dan nonformal.
Penulis: Kepala Subbag Umum KPPN Sukabumi Budiono.
(Tulisan ini merupakan opini pribadi, tidak mencerminkan kebijakan organisasi)