Pemakan Jeruk Ancam Lost Generation

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), adalah penyakit sosial yang serius mengancam keberlangsungan generasi. Lesbian, sebutan untuk wanita yang menyukai wanita atau gay sebutan bagi pria penyuka pria bukanlah bawaan lahiriah atau qodrat dari Allah yang selama ini mereka klaim. Penyakit kaum Luth ini memang sudah serius mewabah. Data KPA Kota Sukabumi menyebutkan bahwa sudah 1.230 Gay yang beraktivitas di Kota Sukabumi. Itu baru Gay. Belum Lesbian, Biseksual dan Transgender.

Bayangkan, bagaimana kualitas generasi bangsa yang penduduknya maniak jeruk. Kita bisa pastikan, mereka adalah orang yang jauh dari agama. Karena agama manapun melarang aktivitas jeruk makan jeruk. Selain itu, mereka sudah dipastikan tidak dapat menghasilkan keturunan. Bagaimanapun, proses reproduksi manusia dilakukan oleh dua individu yang berlainan jenis kelamin.

Sekalipun mereka mampu menyewa rahim atau melakukan proses rekayasa reproduksi lainnya, namun kita bisa bayangkan, bagaimana kualitas anak yang mereka hasilkan. Anak yang terlahir akan bingung, mana Ayahnya mana Ibunya. Sang anakpun belum tentu akan mendapatkan pengajaran moral dan agama yang baik. Kemungkinan besar mereka akan menjadi penerus kelakuan nista orang tuanya.

Mari kita melihat sisi lain. Indonesia saat ini sedang berada dalam periode demografi bonus, dimana mayoritasnya adalah kalangan usia produktif. Demografi bonus ini persis sekali yang dialami oleh Jepang pada abad ke-18. Paska Hirosima dan Nagasaki di Bom, Jepang luluh lantak. Namun mengapa Jepang hingga kini bisa menjadi negara maju, rahasia terbesarnya adalah Jepang mengalami demografi bonus.

Sejatinya, Indonesia yang lebih besar wilayahnya dan lebih banyak penduduknya layak menyandang predikat negara maju seperti Jepang. Namun bagai panggang jauh dari api, kesempatan yang didamba-dambakan oleh setiap negara ini malah disia-siakan dengan pengadopsian lifestyle yang diimpor dari peradaban barat. Walaupun usia produktif menjadi mayoritas, namun kualitas generasinya kelewat batas.

Mari berfikir sejenak. Ini adalah permasalahan masa depan. Apa yang akan terjadi pada Indonesia saat mencapai puncak demografi bonus yang diprediksi akan terjadi di tahun 2030 nanti, jika kualitas generasi mudanya pemakan jeruk?. Ini adalah masalah bersama. Tidak ada ruang untuk berfikir masalah aku dan kamu. Hari ini kita menemukan orang lain yang suka jeruk makan jeruk. Bukan tidak mungkin jika esok hari anak kita, adik atau saudara kita yang tertular penyakit maniak jeruk ini. Mari kita perkokoh bentengan agama.

Cukup jadi pelajaran bagi kita bagaimana Allah mengadzab kaum Sodom yang dihujani batu belerang hingga kota tersebut tertimbun (Q.S. Hud ; 82). Bagi orang yang berfikir, sudah tentu ia tak mau merasakan adzab yang menghinakan seperti demikian. Tak perlu kita mengikuti mereka yang berlindung dibalik kata toleransi, keberagaman, liberal, dan sejenisnya.

Putusan MK nomor 46/PUU-XIV/2016 tidak menjamin bahwa Allah tak akan murka terhadap kaumnya. Seharusnya guncangan gempa yang dahsyat beberapa waktu lalu dapat menjadi bahan intropeksi bagi kita. Saatnya kita berada di garda terdepan untuk melindungi anak-anak dan keluarga kita dari virus jeruk yang destruktif.

Lebih mendalami ilmu agama, bergabung dengan teman-teman Shalih, berfikir ideologis adalah sebagian dari solusi yang dapat dilakukan individu untuk menangkal virus jeruk ini. Andaikan mayoritas orang memiliki kesadaran serta tingkat kepekaan yang sama, solusi individu ini dapat menjadi solusi bersama yang mampu mengentaskan permasalahan sosial yang akut. Wallahualam bi Shawab.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).