Koruptor KTP-El dan Filosofi Empati Orang Jepang

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Neng Sarah, anak pertama saya, tiap hari kesal. Gara-garanya, KTP-Elektronik yang dipesannya di kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, tak jadi-jadi. Padahal, Neng sudah mengajukannya lima bulan lalu.

Neng tak lama lagi selesai kuliah. Kalau tak punya KTP, bagaimana bisa melamar  pekerjaan?  Tanpa KTP,  tak akan ada surat keterangan kelakuan baik, tak akan ada surat domisili, dan surat keterangan lain yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan tadi.  Repot! Kalau Neng mau mendirikan perusahaan, jelas akan repot lagi. Bank tak mungkin memberikan kredit kepada orang tak punya KTP. Juga orang mau menikah. Pengadilan agama tak akan mengizinkan orang menikah tanpa KTP. Pendeknya, tanpa KTP, orang sulit “bergerak.”

Pertanyaannya, terpikirkah para koruptor KTP–El sebelum menggangsir dana proyek bernilai trilyunan itu?  Terpikirkah bahwa perbuatannya menyusahkan banyak orang? Saat ini, akibat kasus korupsi KTP-El, ada puluhan juta orang yang nasibnya terlunta-lunta karena tak punya KTP.

Dalam kondisi seperti ini, siapa yang salah? Apakah hanya koruptor itu saja yang harus dipersalahkan? Kita perlu merenung, jangan-jangan kita pun ikut “andil” dalam kasus megakorupsi itu.

Andilnya? Sejak kecil, orang tua kita, masyarakat kita, dan lingkungan kita tampaknya gagal mengembangkan empati terhadap sesama manusia. Sebelum memukul orang, kata Lau Tze, rasakan bagaimana seandainya kamu dipukul orang. Jika anda berhasil merasakannya, niscaya  tak akan terjadi pemukulan itu. Itulah contoh, bagaimana merasakan empati terhadap orang lain.

Orang Jepang, terkenal dengan kejujurannya. Kusumo, teman saya waktu di Jepang, pernah ketinggalan dompetnya di stasiun kereta api Tokyo. Dua belas jam kemudian, setelah dicari, dompet itu masih ada di tempat duduknya di stasiun. Utuh, Taka ada yang hilang sedikit pun.  Kenapa bisa?

Orang Jepang sudah diajarkan bagaimana berempati kepada orang lain sejak kecil. Dalam kasus dompet tadi, orang Jepang akan berpikir, bagaimana seandainya dompet itu miliknya. Pasti ia akan kelabakan kalau hilang. Makanya, orang Jepang tak mau mengambilnya karena ia bisa merasakan bagaimana kalutnya si empunya dompet tersebut.

Empati adalah  menempatkan diri kita  menjadi “orang lain”. Itulah “akhlak” orang Jepang yang menjadikannya tidak mau korupsi. Tidak mau mencuri.

Di bawah ini, beberapa contoh bagaimana orang Jepang menumbuhkan empatinya, sehingga mereka berhasil membangun negaranya menjadai negara maju. Penduduknya jujur dan kerja keras.

Contoh pertama, kalau sedang ngomong sama orang tua kita, cobalah merasakan diri kita sebagai orang tua yang sering "kebingungan". Lalu berbicaralah sebaik mungkin kepada orang tua.

Contoh kedua, ketika sedang ngomong dengan "anak kita" --  maka rasakan diri kita menjadi anak yang bandel. Lalu, bagaimana caranya kita berbicara kepada anak yang bandel itu?

Contoh ketiga, ketika kita sedang berbicara kepada customer atau downline, maka rasakan kita menjadi dia terlebih dulu. Begitu juga ketika kita mau berbicara kepada sahabat, guru, bahkan musuh – jadilah atau rasakan dulu kita sebagai “mereka”. Niscaya kita akan menemukan kebijakan dan kearifan.

Lalu, kenapa dompet yang jatuh di stasiun Tokyo, Jepang, kemungkinan besar “akan kembali  kepada pemiliknya?” Karena orang Jepang yg menemukan langsung akan berpikir: bila uang di dompet ini aku ambil... jangan-jangan pemiliknya gak punya uang lagi. Ia pasti akan bingung bayar utang, bingung bayar listrik, bingung beli makan,  anaknya kelaparan, dan lain-lain.

Itulah pelajaran empat yang ditanamkan pada anak-anak Jepang sejak kecil. Ternyata hasilnya luar biasa. Jadi, jangan heran bila kita membaca berita seperti ini.

1. Orang Jepang yang ketahuan korupsi,akan angat malu dan langsung mengucilkan diri. Bahkan banyak yang bunuh diri karena malu.

2. Pejabat yang merasa gagal akan mundur, karena dia pakai kacamata rakyatnya.

3. Wanita pulang kerja malam hari terjamin keamanannya, karena para pria berpikir, bagaimana kalau itu adik, anak atau istrinya pulang malam seperti dia.

So, tak mungkinlah orang Jepang menggangsir anggaran untuk membuat KTP-El. Ia akan merasakan betapa jutaan orang akan sulit dapat KTP-El sehingga banyak aktivitasnya terhambat. Akan menyusahkan banyak orang.

“Kalau tidak ingin susah, jangan menyusahkan orang lain,” kata Ali bin Abi Thalib! Orang Jepang ternyata “lebih islam” ketimbang orang Islam Indonesia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
Bola23 Februari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Sukabumi23 Februari 2025, 15:36 WIB

Bupati Sukabumi Asep Japar Berduka Atas Wafatnya Dedi Damhudi, Terakhir Bertemu Saat Pelantikan

Bupati Sukabumi Asep Japar Asep Japar mengungkapkan rasa dukanya dan mendoakan agar almarhum diterima iman Islamnya.
Asep Japar, Bupati Sukabumi | Foto : Sukabumiupdate
Inspirasi23 Februari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Lulusan S1 di Jakarta, Syarat: Menguasai Bahasa Inggris Aktif

Info Loker Lulusan S1 di Indofood dibuka untuk posisi Quality Assurance Supervisor.
Ilustrasi. Lowongan Kerja Lulusan S1 di Jakarta, Syarat: Menguasai Bahasa Inggris Aktif (Sumber : Freepik/@WirojSidhisoradej)
Nasional23 Februari 2025, 14:44 WIB

Hary Tanoe Sebut Tol Bocimi Biang Kerok Pedangkalan Danau Lido, Ini Respons Menteri PU

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo merespons tudingan Hary Tanoe bahwa proyek Tol Bocimi jadi biang kerok pendangkalan Danau Lido.
Tampilan Danau Cigombong alias Danau Lido saat ini berdasarkan citra satelit melalui Google Earth. (Sumber Foto: Google Earth)
Bola23 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming PSM Makassar vs Persija Jakarta yang akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 13:39 WIB

Potret Bupati Sukabumi Asep Japar Ikuti Retret di Akmil Magelang

Bupati Sukabumi Asep Japar yakin retret dapat menyelaraskan visi kepala daerah dengan program pemerintah pusat hingga meningkatkan kapasitas kepemimpinan.
Berseragam ala Militer, potret Bupati Sukabumi Asep Japar saat mengikuti retret di Akmil Magelang. (Sumber : Diskominfosan Pemkab Sukabumi)
Nasional23 Februari 2025, 13:22 WIB

Termasuk di Cibeas Sukabumi, Daftar 125 Titik Rukyatul Hilal Awal Ramadan 1446 H

Salah Satunya di POB Cibeas Sukabumi, Kemenag Pantau Hilal di 125 Titik Rukyatul Hilal untuk mengetahui Awal Ramadan 1446 H.
Rukyatul Hilal awal Syawal 1445 H/2024 M di Pusat Observasi Bulan atau POB Cibeas Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)