SUKABUMIUPDATE.com - Ruas Tol Bocimi (Bogor - Ciawi - Sukabumi) termasuk salah satu dari jalanan dengan pemandangan indah. Walaupun kurang lebih 14 kilometer yang saat ini baru bisa digunakan, ada pemandangan eksotis dari dua gunung api mengapit tol Bocimi, yaitu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Panorama langkah sekaligus indah, menggoda dan sayang dilewatkan begitu saja tanpa selfie. Itu sebabnya, tak sedikit pengguna jalan Tol Bocimi nekat berhenti sejenak untuk berfoto di tepi jalan bebas hambatan ini.
Manajer Operasi Tol Ciawi Sukabumi, Kiman mengingatkan agar masyarakat tidak berhenti dan berfoto selfie di ruas jalan tol tersebut. "Jangan ada kendaraan yang berhenti untuk 'selfie' di tol karena berbahaya," kata Kiman dikutip dari antara melalui tempo,co, baru-baru ini.
Kiman menjelaskan, Tol Bocimi cenderung jalur wisata ketimbang jalur mudik. Itu sebabnya, kepadatan arus lalu lintas di tol ini berbeda dengan tol jalur mudik lainnya. Kiman memperkirakan puncak kepadatan lalu lintas di Tol Bocimi bakal terjadi pada Hari Raya Idul Fitri dan sehari-hari setelahnya atau masa libur pasca lebaran.
"Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak kepadatan kendaraan terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri," ujar Kiman.
Para pengendara di Tol Bocimi juga harus menyiapkan saldo uang elektronik yang cukup. Tarif Tol Bocimi lebih tinggi dibandingkan tarif Tol Jagorawi, dari gerbang tol Ciawi sampai Cigombong tarifnya sebesar Rp 14 ribu untuk kendaraan golongan I.
Pengendara, Kiman melanjutkan, juga harus memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik. Petugas menyiagakan dua unit mobil derek, satu unit mobil tangki air, satu unit ambulans, dan satu unit mobil penyelamat untuk arus mudik dan arus balik lebaran.
SUMBER: TEMPO.CO