SUKABUMIUPDATE.com - Lebih dari 2 ribu usaha pariwisata di Jawa Barat terdampak pandemi covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020 silam. Saat ini pemerintah daerah dan Komisi II DPRD Jabar tengah mengejar target capaian vaksinasi di sektor pariwisata dan membuat peta program percepatan pemulihan ekonomi di tatar sunda.
Anggota Komisi II DPRD Jabar, Hendar Darsono mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari pemerintah provinsi, ada kurang lebih 2.768 usaha pariwisata terdampak pandemi. Data ini direkap Dinas Pariwisata Jawa Barat sejak tahun 2020, saat pembatasan ketat dilakukan guna mencegah penularan virus corona.
Menurut anggota Fraksi Partai Demokrat ini, dari 2 ribu lebih yang terdampak, 467 merupakan destinasi wisata yang tersebar di seantero Jawa Barat. Ada 1.076 hotel, 404 restoran, 626 usaha ekraf (ekonomi kreatif) dan 251 biro perjalanan.
"Rata-rata mengalami penurunan pendapatan cukup signifikan. Kami masih berusaha mencari tahu data soal dampaknya ke tenaga kerja seperti PHK dan lainnya. Yang jelas usaha pariwisata di Jabar cukup terpukul selama pandemi," ungkap Hendar.
Pria yang berangkat jadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Sukabumi ini, menjelaskan bahwa saat ini tengah melewati fase tanggap darurat menuju tahap pemulihan dan normalisasi. Kesiapan pelaku industri pariwisata menjadi sangat penting.
Pemerintah juga, lanjut Hendar terus mensosialisasikan cara wisata sehat di seluruh destinasi yang ada di Jawa Barat. "Wisata di masa mendatang tak hanya indah, nyaman dan murah tapi juga wajib sehat. ungkap pria yang menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi ini lebih jauh.
Ada empat strategi yang akan dijalankan untuk pemulihan ekonomi khususnya sektor pariwisata lanjut Hendar, Pertama memperbaiki akses, kedua membuat destinasi wisata baru, ketiga menggelar event tourism summit dan keempat mengakselerasi desa wisata.