SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengklarifikasi soal kabar klaster Covid-19 di 149 sekolah dengan jumlah terinfeksi sebanyak 1.152 guru dan tenaga kependidikan serta 2.478 siswa pasca pembelajaran tatap muka atau PTM.
"Sementara tidak/belum ada KLASTER Covid selama pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah2 di Jawa Barat. Definisi klaster itu: jumlahnya banyak dan pusat penyebarannya di satu titik." tulis Ridwan Kamil dalam akun Facebooknya yang diunggah pukul 17.04 WIB, Sabtu (25/9/2021).
"Sudah diklarifikasi oleh Kemendikbud di slide ke-2. Yang terjadi adalah, itu jumlah sekolah yang melaporkan dari dulu sampai sekarang, yang warga sekolahnya yang pernah terpapar covid. Bisa di rumahnya, bisa di tempat publik non sekolah lainnya Jawa Barat juga sudah konsisten selalu tertinggi dalam penyuntikan dosis vaksin harian di Indonesia," tambahnya.
Sementara itu melansir dari laman Pemprov Jabar, Gubernur Ridwan Kamil menyebutkan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai dilakukan awal September 2021.
Saat ini PTM berlaku bagi daerah di bawah regulasi PPKM Level 2 yakni Kabupaten Tasikmalaya, Majalengka, Subang, dan Garut. “Tatap muka sekolah di empat wilayah sudah bisa penuh dilakukan khususnya di PPKM level 2 di awal September ini. Tentu dengan prokes yang ketat,” ujarnya.
Ridwan Kamil juga mengabarkan tingkat keterisian kamar di rumah sakit rujukan COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) Jabar kini kembali menurun ke arah tren bagus. “Hari ini BOR kita hanya 17 persen,” sebutnya.
Untuk menjaga kondusivitas di Jabar yang sedang membaik dan meminimalisasi kerumunan, pria yang akrab disapa Kang Emil ini minta peran serta media menyebarkan informasi akurat kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan 5M, salah satunya dalam penyelenggaraan PTM.
“Saya titip ke media agar disebarkan ke masyarakat, warga jangan euforia. Kemarin di Puncak terpantau sangat padat, saya meminta masyarakat menahan diri,” pintanya.