Sehari Rp 20 Miliar, Jawa Barat Kehilangan Pendapatan selama PPKM

Senin 23 Agustus 2021, 02:00 WIB
Ridwan Kamil. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 berdampak besar bagi keuangan Provinsi Jawa Barat

Ridwan Kamil. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 berdampak besar bagi keuangan Provinsi Jawa Barat

SUKABUMIUPDATE.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 berdampak besar bagi keuangan Provinsi Jawa Barat. Gubernur Ridwan Kamil menyebut Jawa Barat kehilangan potensi pendapatan daerah sekitar Rp 20 miliar per hari.

PPKM sendiri dimulai sejak 3 Juli 2021 lalu. Dari sejak itu hingga saat ini, PPKM di Jawa Barat telah berlangsung selama 53 hari.

"Perpanjangan PPKM satu hari di level 4, Jawa Barat kehilangan (pendapatan) Rp20 miliar per hari. Jadi kami juga sangat kesusahan kira-kira begitu," kata Ridwan Kamil di acara West Java Economic Society 2021 dan Road to Kongres ISEI XXI, Senin (23/8/2021) dikutip dari Antara.

Pria yang biasa disapa kang Emil ini berharap acara West Java Economic Society 2021 dan Road to Kongres ISEI XXI tersebut bisa memberikan rekomendasi terhadap permasalahan tersebut.

"Saya mohon ada rekomendasi dari acara ini yakni yang pertama peningkatan daya beli masyarakat dan government standing. (Pendapatan daerah yang hilang akibat PPKM) kami hilang Rp 5 triliun. Sehingga banyak kegiatan yang kami berhentikan," kata dia.

Namun, kata Kang Emil, ada sejumlah kabar baik yang berhasil dicapai oleh Provinsi Jawa Barat dari sisi ekonomi di tengah pandemi COVID-19 seperti pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 mencapai 6,13 persen.

photoilustrasi. Kehilangan Pendapatan - (istimewa)</span

"Dan itu melompat dari dulunya minus 4 persen di periode yang sama," kata dia.

Kabar baik lainnya, investasi yang datang ke Jawa Barat selalu menempati peringkat nomor satu nasional. "Kalau tidak salah kurang lebih Rp70 triliunan investasi ke kita (Jabar). Kemudian juga ekspor sampai akhir semester ini, kita (Jabar) bisa menyumbangkan tertinggi sekitar 15,6 persen," kata dia.

Ia mengatakan dua ukuran ekonomi tersebut menjadi prestasi tersendiri bagi Provinsi Jawa Barat di dalam suasana pandemi COVID-19. Lebih lanjut ia mengatakan dalam perspektif ekonomi saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan hal tersebut berhubungan erat dengan pengendalian pandemi COVID-19 di Jawa Barat yang sudah bisa terkendali dengan baik.

"Alhamdulillah ekonomi, keretanya sudah mulai bergerak lebih cepat lagi setelah selama PPKM sempat terhenti," kata dia.

Dia menuturkan kebijakan PPKM dinilai telah memberikan dampak signifikan terhadap sektor ekonomi, terlebih pandemi COVID-19 ini penyelesainnya efektif dilakukan dengan memutus aktivitas sosial.

"Padahal banyak aktivitas ekonomi yang membutuhkan aktivitas interaksi sosial secara langsung," kata dia.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)