SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi ekonomi Jawa Barat pada triwulan II/2021 secara year on year tumbuh melejit 6,13 persen, sedangkan secara kumulatif hingga triwulan II/2021 tumbuh 2,54 persen. Ini menunjukkan pada triwulan II/2021 ekonomi sudah terlihat semakin membaik, setelah empat triwulan terakhir terkonstraksi karena dampak pandemi.
Kepala Biro Perekonomian Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan pertumbuhan yang terjadi saat ini menunjukkan ada upaya keras Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terus mendorong perekonomian tetap tumbuh meski di tengah keterbatasan karena Pandemi Covid-19.
"Upaya luar biasa Pak Gubernur Ridwan Kamil dapat dilihat dari terus dilakukan melalui lobi-lobi kerja sama ekonomi, meski melalui video call. Sudah terlihat hasilnya dengan mulai masuknya investasi ke Jabar, bahkan tertinggi nasional," ucap Benny, Jumat, 6 Agustus 2021.
Selain investasi, ekspor Jawa Barat juga terus tumbuh, karena negara tujuan ekspor utama sudah mulai membuka diri, seperti Amerika, Eropa, dan negara di Asia Tengah.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Benny, akan terus memberikan kenyamanan bagi investor dan juga kalangan industri agar bisa berinvestasi di Jawa Barat. Salah satunya dengan memberikan rasa aman dan pengendalian Covid-19. "Pengendalian dengan PPKM sudah terlihat, BOR rumah sakit kini sudah 51 persen," tambahnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat Dyah Anugrah mengatakan pertumbuhan ini bagian dari buah penanganan ekonomi melalui program Pemulihan Ekonomi, baik pada level nasional maupun Jawa Barat yang dilakukan pemerintah, termasuk kemampuan masyarakat dan dunia usaha dalam berinovasi untuk tetap survive di tengah pandemi.
Secara level, nominal Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB Jawa Barat atas dasar harga konstan pada triwulan II/2021 sebesar Rp 374,69 triliun. Angka ini hampir mendekati nilai kondisi PDRB triwulan II/2019 (Rp 375,22 triliun), yaitu kondisi pada saat belum dilanda Pandemi Covid-19. Hanya dibutuhkan pertambahan nilai tambah bruto (NTB) sekira 0,14 persen untuk mencapai level triwulan II/2019. Hal ini menjadi indikasi ekonomi Jawa Barat sudah mulai beranjak normal, meski belum optimal.
Secara year on year, dari sisi produksi hampir semua lapangan usaha tumbuh positif, kecuali pertanian dan jasa pendidikan. Industri, selaku lapangan usaha utama di Jawa Barat yang pada triwulan II/2021 memiliki kontribusi 41,1 persen, mampu tumbuh 7,26 persen. Pertumbuhan pada lapangan usaha ini didorong oleh industri non migas.
Pasar luar negeri yang mulai membaik membuat ekspor non migas Jawa Barat yang didominasi produk industri tumbuh tinggi. Selama Januari-Juni 2021, nilai ekspor non migas Jawa Barat mengalami pertumbuhan 29,64 persen dibanding priode yang sama tahun 2020 (y–to–d).
Lapangan usaha industri pada triwulan II/2021 memberikan andil 3,01 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat y-on-y, meskipun secara level nominal masih di bawah kondisi sebelum pandemi.
Pada sisi pengeluaran, secara year on year, komponen utama seperti pengeluaran konsumsi rumah tangga atau PKRT, pembentukan modal tetap bruto atau PMTB, dan ekspor tumbuh positif. PKRT mengalami pertumbuhan 5,63 persen, PMTB tumbuh 11,19 persen, dan ekspor tumbuh 27,77 persen.
Ekspor ke luar negeri sendiri mengalami pertumbuhan sangat tinggi yaitu 39,81 persen. Dengan pertumbuhan seperti itu, ketiga komponen utama tersebut memberikan andil pertumbuhan masing-masing 3,42 persen, 2,52 persen dan 10,07 persen.
Sumber: Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat