SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Cianjur, Herman Suherman, merasa geram dengan adanya label Cianjur menjadi wisata seks bagi wisatawan yang datang ke Cianjur, khususnya wisatawan asing. Herman pun menginstruksikan semua jajaran dan unsur pemerintahan, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga dinas agar berperan aktif menyosialisasikan larangan kawin kontrak.
"Saya sudah menginstruksikan kepada semua jajaran mulai dari pemerintahan desa hingga tingkat kecamatan untuk melakukan sosialisasi larangan kawin kontrak," ujar Herman kepada wartawan di Cianjur, Senin (21/6/2021).
Herman mengatakan, Cianjur ini terkenal dengan sebutan kota santri, bukan nama yang tak pantas untuk dijadikan tagline. "Jangan sampai hanya gara-gara segelintir orang, nama baik Cianjur menjadi rusak. Dengan begitu, saya sudah menginstruksikan agar semua unsur harus sama-sama melarang praktik kawin kontrak di Cianjur," kata dia.
Menurut Herman, warga Cianjur sudah mengetahui para pelaku yang melangsungkan kawin kontrak bukan warga setempat. Ketika ditanya yang melakukan kawin kontrak itu orang atau wisatawan dari Timur tengah, Herman dengan tegas menyebut semua warga Cianjur sudah mengetahuinya.
Baca Juga :
"Saya rasa semua warga sudah tahu, tapi para pelakunya sendiri tidak akan mungkin mengaku," jelasnya.
Herman mengatakan, kepada semua RT, RW, dan juga para kepala desa untuk segera melakukan sosialisasi. "Segera sosialisasikan peraturan tentang pencegahan kawin kontrak ini agar semua pihak mengetahuinya," imbuh dia.