SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat H.A Sopyan, meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui PT Agro Jabar untuk terus berupaya menghasilkan produk pertanian yang unggul dan berdaya saing di pasaran.
"Core business-nya harus manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat, jadi tidak semata-mata mengejar keuntungan," kata H.A Sopyan kepada sukabumiupdate.com, Minggu (21/2/2021).
Permintaan tersebut berkaitan dengan program Petani Milenial yang sedang memasuki tahapan seleksi awal dari Februari hingga Maret 2021 nanti.
Karena itu menurut H.A Sopyan pengelolaan lahan untuk petani milenial harus melewati verifikasi yang jelas. Sebab di sisi lain tahapan seleksi, masyarakat yang ingin mendaftarkan diri menjadi petani milenial dilakukan secara ketat.
Dikutip dari website DPRD Jawa Barat, dari laporan jajaran direksi PT Agro Jabar, dari 6.000 pendaftar program Petani Milenial, 200 diantaranya tidak memenuhi syarat untuk menjadi petani milenial.
"Untuk menghasilkan para petani yang inovatif, ya harus diawali dengan seleksi yang ketat. Terlebih, apa yang akan dilakukan Petani Milenial itu banyak, dari mulai inventarisasi potensi lahan sampai pemberian fasilitasi pembiayaan dan pemasaran produk," terangnya.
Mantan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat ini pun berharap, dengan adanya program Petani Milenial ini dapat memaksimalkan potensi kalangan anak muda dan meningkatkan minat mereka di sektor pertanian. "Saya sangat berharap minat anak muda ke sektor pertanian ada lagi, apalagi didukung oleh desain program yang inovatif ini," tandasnya.