SUKABUMIUPDATE.com - Lilih (30 tahun) seorang tenaga kerja wanita atau TKW asal Kampung Rawagede, Desa Girimulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami depresi sepulang dari Arab Saudi.
Diketahui TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu berangkat ke negara penempatan Arab Saudi pada Desember 2019 melalui jalur non-prosedural.
Badrudin (55 tahun) ayah Lilih, mengatakan anak gadisnya itu memutuskan bekerja di luar negeri untuk membantu perekonomian keluarga.
Sepulang dari Arab Saudi, lanjut Badrudin, anaknya itu mengalami depresi. Lilih sering berbicara dan tertawa sendiri.
Baca Juga :
"Saat berangkat kondisinya normal. Tapi sepulang dari Arab Saudi anak saya alami depresi. Bahkan, untuk berkomunikasi saja sering tidak nyambung," kata Badrudin kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).
Badrudin meminta, pihak terkait dapat membantu pengobatan anaknya itu. "Saya berharap pemerintah dapat membantu pengobatan anak saya. Meskipun statusnya non-prosedural, karena saya tak punya biaya," ucapnya.
Ketua DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur, Ali Hildan mengatakan, Lilih berangkat ke Arab Saudi melalui jalur non-prosudural pada Desember 2019 lalu.
Selama 13 bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga, lanjut Ali, Lilih hanya membawa pulang uang Rp 240 ribu. "Pihak keluarga belum mengetahui penyebab Lilih mengalami depresi," ujar Ali.
Ali mengatakan, untuk menelusuri, penyebab depresi yang dialami Lilih, pihak keluarga telah memberikan kuasa kepada DPC Astakira Pembaharuan Kabupaten Cianjur. "Kami akan segera menelusuri awal dari pemberangkatan Lilih ke Arab Saudi," kata Ali.
Lanjut Ali, banyak kejanggalan, saat keberangkatan Lilih ke Arab Saudi, salah satunya naik pesawat dari bandara Halim Perdana Kusumah, yang memang tidak dipergunakan untuk penerbangan umum.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.