SUKABUMIUDPATE.com - Permasalahan kelangkaan pupuk subsidi yang terjadi akhir-akhir ini terus menjadi perhatian Anggota DPRD Jawa Barat asal Daerah Pemilihan Jawa Barat lima, yang meliputi Kota/Kabupaten Sukabumi, H.A Sopyan BHM.
Sebagai upaya mencari akar penyebab kelangkaan pupuk subsidi, sebelumnya H.A Sopyan sudah sering turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan petani atau kelompok tani.
Mantan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat ini juga sempat membeberkan masalah-masalah yang jadi penyebab kelangkaan pupuk subsidi di Jawa Barat, dalam acara refleksi DPRD Jawa Barat 2020 di TV One Bandung, Senin 21 Desember 2020 silam.
BACA JUGA: Kundapil ke Wangunreja Sukabumi, H.A Sopyan Pastikan Budidaya Lele Berkembang
Selain berdialog dengan para petani atau kelompok tani, H.A Sopyan juga sering mengecek langsung ketersediaan dan distribusi pupuk ke gudang-gudang distributor. Seperti kunjungannya ke PT Karya Tani Mandiri (KTM) di Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Kamis (14/1/2021) kemarin.
Kepada sukabumiupdate.com H.A Sopyan menerangkan, dari hasil pemantauan ke gudang pupuk PT KTM, menurutnya kegiatan PT KTM sebagai salah satu ditributor pupuk terbesar di Sukabumi, saat ini berjalan normal dan representatif.
Sejauh ini, lanjut dia, di awal tahun 2021 belum ditemukan kendala distribusi. Kendala yang ditemui menurut keterangan manajemen PT KTM terjadi di akhir tahun lalu, karena musim tanam yang serempak dan pola penggunaan pupuk masih banyak yang belum sesuai dosis.
"Hanya kaitan dengan desa-desa yang jauh yang belum memiliki kios pengecer resmi, saat ini pihak PT KTM sedang mengajukan ke pihak PT Pupuk Indonesia. Dan kami dorong hal itu supaya secepatnya terealiasi," kata politisi Partai Gerindra ini kepada sukabumiupdate.com, 2 Februari 2021.
BACA JUGA: Pastikan Manfaat Bantuan Pemprov Jabar, H.A Sopyan Kundapil ke Wangunreja Sukabumi
Masih kata H.A Sopyan, manajemen PT KTM melalui pimpinannya, Budi Sudrawan juga menyampaikan aspirasi kepada dirinya agar pemerintah dan pemerintah daerah memberikan bantuan ke petani dengan cara membeli pupuk non subsidi.
Selanjutnya, pupuk non subsidi yang dibeli oleh pemeritah ini bisa diberikan dalam bentuk bantuan stimulan kepada petani kurang mampu atau petani yang belum memiliki kartu tani yang belum mendapat kuota pupuk subsidi.
Terhadap usulan atau aspirasi tersebut, H.A Sopyan mengatakan akan menyampaikannya ke pimpinan fraksi dan komisi untuk dikaji lebih lanjut. "Sesuai mekanisme, kunjungan dapil ini akan saya sampaikan ke pimpinan untuk dibahas lebih lanjut," pungkasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.