SUKABUMIUPDATE.com - Pencarian santri yang terbawa hanyut arus Sungai Cisokan di Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur terpaksa dihentikan menjelang magrib sekitar pukul 17.30 WIB, Selasa (12/1/2021). Faktor cuaca serta gelapnya lokasi pencarian menjadi kendala tim gabungan dalam upaya evakuasi.
Petugas Satuan Siaga Bencana (Satgana) PMI Kabupaten Cianjur, Rudi Sjahdiar, mengatakan, setelah melakukan penyisiran sepanjang Sungai Cisokan, hingga sore hari jasad korban belum berhasil ditemukan.
"Kami terpaksa menghentikan upaya pencarian karena terkendala cuaca. Hujan terus turun sehingga debit air Sungai Cisokan terus naik. Kondisi ini cukup membahayakan tim, apalagi menjelang malam," ujar Rudi kepada wartawan, Selasa (12/1/2021).
BACA JUGA: Santri Menyeberangi Sungai Cisokan Terbawa Hanyut, Belum Ditemukan
Rudi menjelaskan, pencarian korban akan kembali dilanjutkan Rabu (13/1/2021) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Radius pencarian pun akan diperluas hingga Muara Nusa Dua di Waduk Cirata.
"Pencarian akan dilakukan kembali besok, Rabu (13/1/2021), pukul 07.00 WIB hingga ke wilayah Nusa Dua," kata Rudi.
Kapolsek Sukaluyu, AKP Anaga Budiharso, mengatakan, proses pencarian korban hanyut di Sungai Cisokan terpaksa dihentikan dan akan kembali dilakukan Rabu (13/1/2021).
"Proses pencarian besok akan melibatkan tim SAR dari Bandung. Saat ini tim sedang dalam perjalanan menuju Cianjur, kemungkinan mereka menginap semalam di sini," ujar Anaga.
Anaga meminta tim gabungan beristirahat sambil tetap mencari informasi atau laporan dari warga. "Besok kita mulai lagi pencarian dengan melakukan penyisiran hingga ke Nusa Dua. Dengan kondisi arus sungai seperti sekarang, kemungkinan korban sudah terhanyut hingga ke sana," kata dia.
BACA JUGA: Banjir Bandang Sungai Cisokan, Lima Desa di Cianjur Masih Terendam
Diberitakan sebelumnya, seorang santri Aji Prasetyo, warga Kampung Pajagan RT 03/08, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, diduga tenggelam di Sungai Cisokan, Sukaluyu, Selasa (12/1/2021).
Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal saat korban yang berusia 19 tahun itu mencoba menyeberangi sungai. Namun, sesaat korban tiba di tengah sungai, tiba-tiba arus sungai meningkat dan korban yang diketahui tidak dapat berenang itu langsung terbawa hanyut dan tenggelam.
Diketahui, korban diduga terbawa hanyut arus saat menyeberangi Sungai Cisokan bersama lima orang santri lainnya.
Totalnya ada enam orang santri yang saat itu berenang menyeberangi sungai. Satu di antara mereka dilaporkan hilang dan diduga hanyut tenggelam.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.