SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang mengguyur kawasan Cidaun, Cianjur selatan, menyebabkan longsor dan rusaknya fasilitas warga termasuk rumah ambruk. Tak ada korban jiwa dalam bencana yang terjadi pada Rabu (6/1/2021) sore sekitar pukul 15.30 WIB ini. Namun sebuah jembatan gantung dikabarkan rusak dan hanyut terbawa arus Sungai Cibuluh.
Bencana longsor ini menerjang dua kampung yakni Kampung Ciseupan dan Cikanaga yang masuk ke wilayah Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.
Kepala Desa Cibuluh, Supriatna, mengatakan, kerugian akibat bencana longsor ditaksir mencapai Rp 70 juta. "Rumah ambruk tertimpa longsor milik Uneh (60 tahun)," ujar Supriatna melalui sambungan telepon, Kamis (7/1/2021).
Supriatna mengatakan, kerugian akibat jembatan gantung yang rusak saat ini belum bisa diperbaiki karena tak ada anggaran dari desa. "Harapan kami dengan adanya musibah bencana longosor segera ada bantuan baik dari pemerintah daerah, provinsi, juga pusat. Baik untuk bantuan warga masyarakat dan pembangunan jembatan baru. Pasalnya pemerintah desa belum bisa mengangarkan Anggran Dana Desa (DD) untuk bencana alam," katanya.
Ketua RW 06, Dedi Ano, menjelaskan, kejadian longsor di Kampung Ciseupan dan Cikanaga sudah dilaporkan oleh pihak desa ke pihak kecamatan. "Longsor diduga akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi dari mulai siang hingga sore pukul 15.30 WIB, ada sekitar 400 jiwa yang sekarang sudah diungsikan," katanya.
Dia mengatakan, longsor yang paling parah di RW 06 dan 05, namun kalau korban jiwa tidak ada hanya kerugian materi saja. "Beruntung pemilik rumah posisinya lagi di luar rumah, sekarang sudah diungsikan ke saudaranya. Daerah kampung kami memang rawan longsor tapi harus gimana lagi tidak ada tempat lain terpaksa warga bertahan," katanya.