SUKABUMIUPDATE.com - Ribuan butir obat-obatan jenis daftar G berhasil diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur dari sejumlah kios dan warung.
Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetyadhi menjelaskan, jajarannya gencar melakukan penindakan terhadap para penjual dan pengedar obat-obatan jenis daftar G di wilayah Cianjur.
"Peredarannya cukup marak, dari beberapa kali kegiatan operasi pun kami berhasil menyita ribuan butir obat daftar G dari sejumlah kios dan warung di wilayah Cianjur," kata Hendri kepada wartawan, Jumat (27/11/2020).
BACA JUGA: Pelanggar Tanpa Masker Sudah Belasan Ribu dalam 4 Bulan Terakhir di Cianjur
Namun demikian, lanjut Hendri, dalam proses penindakan itu jajarannya hanya berwenang menyita barang bukti obat. Sementara, untuk para penjual maupun pengedar diserahkan kepada penyidik di kepolisian.
"Kegiatan operasi obat-obatan tersebut terus gencar digelar. Namun, sampai saat ini Satpol PP hanya bisa mengamankan barang bukti obat-obatannya. Tapi untuk pedagang ataupun pengedar kami serahkan kepada kepolisian. Sudah sekitar 10 ribu butir yang berhasil kami sita," ujarnya.
Hendri menyebutkan, obat-obatan dengan jenis daftar G hanya dapat dibeli dengan menggunakan resep dokter dan tidak dijual belikan secara bebas. "Itu kan harus menggunakan resep serta dijualnya juga hanya di apotek tidak di kios atau warung-warung," jelasnya.
BACA JUGA: Demo Diminta Bubar Karena Langgar Prokes, Buruh Cianjur: Salahnya Pjs Bupati dan Gubernur
Hendri menjelaskan, obat tersebut memang tidak termasuk dalam narkoba. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa resep dokter itu akan mengakibatkan efek samping yang tidak jauh berbeda narkoba.
"Kami akan lakukan koordinasi dan menggandeng Polres Cianjur agar pengguna, penjual dan pemiliknya dapat ditindaklanjuti secara hukum," tandasnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.