SUKABUMIUPDATE.com - Warga dua desa di Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur harus menempuh jarak beberapa kilometer sekadar untuk mendapatkan air bersih demi memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Hal tersebut dipicu musim kemarau panjang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, sehingga membuat sumur-sumur milik warga setempat mengering.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ratusan kepala keluarga di Desa Haurwangi dan Sukatani itu harus rela berjalan jauh dan antre untuk mendapatkan pasokan air bersih dari mata air yang ada di pinggir Sungai Cinangsi.
BACA JUGA: Kepala Terminal Pasirhayam Cianjur Reaktif Covid-19, Dirawat di Rumah Sakit
Ketua RW 12, Desa Haurwangi, Didi (45 tahun), mengungkapkan, kesulitan air bersih yang dialami warga di dua desa itu terjadi setiap musim kemarau.
"Sudah langganan tiap masuk musim kemarau, semua sumur warga kering. Jalan kaki sekitar dua kilometer untuk mendapatkan air bersih di dekat Sungai Cinangsi," kata Dedi, kepada wartawan, Minggu (20/9/2020).
Dedi menyebutkan, setiap pagi dan sore warga dari dua kampung di dua desa, yaitu Kampung Selakopi Desa Haurwangi, dan Kampung Curwangi Desa Sukatani memenuhi lokasi sumber air yang ada di dekat Sungai Cinangsi.
"Tidak sekadar mengambil air bersih dengan jerigen, kompan, dan ember, warga juga sekaligus mandi dan mencuci pakaian hingga alat dapur," jelasnya.
Warga dua desa di Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur harus menempuh jarak beberapa kilometer untuk mendapatkan air bersih. | Istimewa
Dedi berharap pemerintah dapat membantu menyediakan fasilitas air bersih berupa sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di dua desa itu.
"Semoga pemerintah menyediakan sumur bor di dua lingkungan kami, agar setiap kemarau tidak lagi kesulitan dengan harus berjalan jauh sekadar mendapatkan air bersih," ucapnya.
Sementara itu, Cucu (48 tahun), seorang warga Kampung Curwangi, Desa Sukatani, mengaku harus bangun lebih pagi agar tidak mengantre lebih lama untuk mendapatkan air bersih.
"Jerigen yang sudah dipenuhi air bersih dibawa dengan menggunakan sepeda motor. Setiap pagi dan sore, harus antre nunggu giliran," kata Cucu.