SUKABUMIUPDATE.com - Rumah Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus kantor sekretariat Pimpinan Anak Cabang PDIP Megamendung, diteror dengan pelemparan bom molotov oleh orang tidak dikenal. Pemilik rumah, Rosenfield, mengatakan pelemparan bom diperkirakan pukul 02.37 WIB.
"Saya saat itu sedang tidur. Terbangun karena mendengar suara itu (bom molotov)," kata Rosenfield kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa 28 Juli 2020.
Dia tidak mengetahui siapa pelaku teror dan motifnya. Namun ia mengatakan selama ini tidak memiliki masalah atau musuh dengan siapapun. Bahkan selama ini dia pergi menggunakan kendaraan roda dua atau empat tidak ada yang menghadang, dan aman. "Jadi saya serahkan semua kepada polisi. Saat ini pun rumah saya dijaga dua petugas," kata Rosenfield yang mengaku melapor pada pukul 6.30. Dan 10 menit kemudia polisi sudah tiba untuk olah TKP.
Dihubungi terpisah, Kepala Polsek Megamendung Ajun Komisaris Budi Santoso membenarkan teror pelemparan bom molotov itu. "Iya benar," kata Budi sambil mengatakan barang bukti ditemukan ada tiga botol bom molotov. Budi menyebut salah satu bom masih utuh, artinya hanya dua bom yang meledak. Bahkan penanganan kasus ini melibatkan pula aparat dari tingkat Polres Bogor. "Lagi di Polres," ucap Budi singkat.
Pelemparan bom molotov terhadap kadernya ini, menjadi perhatian serius Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Barat. Melalui rilisnya, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Sahrono, mengutuk keras kejadian tersebut. Ono menyebut hanya selang sehari paska PDIP memperingati peristiwa Kudatuli pada 27 Juli, terjadi penyerangan terhadap rumah kader sekaligus pengurus PDIP Kabupaten Bogor.
Ono menyebut hal ini menunjukan ada gerakan teror terus menerus kepada PDIP, mulai dari pembakaran bendera partai. "Kami meminta kepolisian memproses hukum terhadap pelaku kejadian ini," kata Ono.
sumber: tempo.co