SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Jawa Barat dan Banten memuncaki jumlah aktivitas gempa di pulau Jawa selama beberapa tahun terakhir.
Sejak Januari 2020 saja menunjukkan sudah terjadi lebih dari 35 aktivitas gempa di Jawa Barat dan Banten yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat. Sebelumnya, pada 17 Juli 2020, BMKG juga mengungkap catatannya bahwa ada peningkatan aktivitas gempa bumi yang signifikan di wilayah Pulau Jawa secara keseluruhan selama tiga pekan terakhir.
BACA JUGA: BMKG: Sukabumi dan Lebak Waspada! Jabar Banten Puncaki Aktivitas Gempa di Pulau Jawa
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat dalam satu tahun setidaknya mengalami 1.200 hingga 1.500 kebencanaan.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, bencana yang terjadi di Jawa Barat terbagi di wilayah selatan dan utara. Apabila Jabar tengah ke utara kerap kali dilanda banjir sedangkan Jabar Tengah dan Selatan longsor. Untuk Sukabumi sendiri merupakan salah satu daerah di Jabar selatan.
BACA JUGA: BMKG Kaji Rentetan Gempa di Selatan Jawa, Satu di Sukabumi
"Mayoritas urusannya air kalau di tengah ke utara banjir. Kalau di tengah ke selatan longsor. Longsor juga sering disebabkan oleh gempa," kata Emil kepada awak media saat akan melakukan Touring Bhakti Sosial dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-60 di Lapang Merdeka Sukabumi, Sabtu (25/7/2020).
Emil mengungkapkan, perlu cara khusus dalam merawat Jawa Barat. Emil juga meminta masyarakat tetap berhati-hati dan berupaya menyiasati takdir.
"Karena dari zaman dulunya sampai sekarang juga memang banyak gempa. Tinggal kita harus hidup menyiasati takdir. Kita ada relawan-relawan tanggap bencana di desa-desa, tujuannya agar kita hidup menyesuaikan dengan takdir," jelasnya.