SUKABUMIUPDATE.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawari angkat bicara soal Pembatasan Sosial BerskalaBesar (PSBB) di Sukabumi. Wakil rakyat asal Sukabumi ini menilai efektivitas protokol kesehatan covid-19 yang menjadi tujuan utama PSBB kurang maksimal karena kesadaran dan pengetahuan warga terkait bahaya dan ancaman wabah corona minim.
Lina bahkan menyempatkan diri meninjau lokasi-lokasi check poin PSBB di wilayah Sukabumi,baik kota maupun kabupaten. Perempuan yang tinggal di Kecamatan Sukabumi ini melihat masih ada waktu tujuh hari kedepan untuk memaksimalkan hasil PSBB yaitu menekan penyebaran wabah secara masih di masyarakat, dengan pembatasan pergerakan manusia secara efektif.
“Artinya semua harus bergerak bersama, pemda, muspida, lembaga non pemerintah, pemuda, tokoh masyarakat, ormas termasuk kami-kami kalanan partai politik dan anggota legislatif, baik dari pusat, provinsi hinga kota dan kabupate. Tanggalkan semua bendera dan kepentingan, kita harus bersama bergerak untuk Sukabumi. Sudah tidak ada batasan wilayah administrasi karena virus ini tidak mengenal geografis,” beber Lina melalui sambungan telpon kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/5/2020).
Menurut Lina, kesadaran warga Sukabumi masih sangat rendah untuk menjalankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah corona. PSBB gelombang ketiga di Jawa Barat yang berdekatan dengan lebaran membuat program ini lebih sulit diterapkan, karena berhadapan dengan budaya belanja jelang idul Fitri.
Pusat-pusat keramaian di Sukabumi terutama perdagangan masih disemuti warga yang ingin berbelanja kebutuhan lebaran, khususnya pakaian dan aksesoris. Sulit menerapkan physical distance di pusat perdagangan, sambung Lina.
BACA JUGA: Curhat PHRI Jabar ke Komisi II, Lina: 500 Hotel Tutup 15 Ribu Karyawan Dirumahkan
"Hanya perlu pemahanan bersama untuk menghentikan semua aktivitas tidak penting darurat dan berdiam diri dirumah. Jika PSBB ini gagal dan wabah makin meluas, maka semua sektor akan terdampak lebih parah khususnya ekonomi. Bukankah kita semua ingin wabah ini cepat berlalu,” ujar anggota Komisi II DPRD Jabar ini lebih jauh.
Warga yang masih tidak peduli dengan kesehatan bersama menurut Lina menjadi tanggung jawab semua pihak. “Harus diakui sosialisasi yang sudah kita lakukan terkait wabah ini kurang efektif. Tidak optimal dan masih ada waktu untuk memperbaikinya,” jelas Lina.
BACA JUGA: Jabar Siaga 1 Virus Corona, Lina Ruslinawati: Tindak Penimbun Masker!
Sebagai anggota DPRD Jawa Barat, Lina juga akan mendorong pemerintah provinsi untuk tetap mengedepankan langkah pencegahan, dengan mendukung kota dan kabupaten yang tetap ingin memberlakukan PSBB. Ia menegaskan sejumlah check point yang tidak efektif harus ditiadakan dan akan lebih baik personelnya diperbantukan ke titik yang selama ini masih sulit dikendalikan seperti pusat perdagangan.
“Check poin perbatasan wilayah kota dan kabupaten itukan tidak terlalu efektif. Kalau mau perbatasan provinsi saja yang akan penjagaan ketat. Personel di perbatasa kota dan kabupaten dikerahkan membantu untuk mengamankan pusat-pusat kerumunan orang, atau turun ke desa melakukan sosialisasi door to door bersama pak RT dan RW,” pungkasnya.