Ridwan Kamil Izinkan Bodebek Lanjutkan PSBB Ikut DKI Jakarta

Selasa 12 Mei 2020, 14:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan daerah yang berada di zona Bodebek yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi diizinkan meneruskan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. “Bodebek kami izinkan melanjutkan PSBB mengikuti DKI, sampai tanggal 20-an Mei. Setelah itu, kita akan evaluasi,” kata dia, dalam konferensi pers, Selasa, 12 Mei 2020.

Melansir dari tempo.co, Ridwan Kamil mengatakan, wilayah Bodebek mendapat pengecualian perlakuan dalam PSBB Provinsi karena masih dalam satu zona penyebaran virus dengan DKI. “Bodebek dikecualikan karena mengalami kekhususan klaster Jakarta, kira-kira begitu,” kata Kang Emil--begitu dia disapa.

Emil mengaku khawatir dengan relaksasi di sektor transportasi publik. “Kami khawatir untuk relaksasi di transportasi publik, karena takut ditunggangi oleh pemudik-pemudik, ditunggangi oleh para OTG (orang tanpa gejala),” katanya.

Menurut dia pemeriksaan sampling yang dilakukan transportasi publik mendapati hasil nyaris seragam. “Data menunjukkan, dari terminal, stasiun yang kita tes, ada 1 persen mereka yang kita tes ini positif. Jadi kalau dibuka keran perjalanan ini, ada potensi minimal 1 persen pembawa virus. Ini yang harus kita waspadai,” kata dia.

Ia mengatakan pelarangan mudik yang dibarengi dengan PSBB menghasilkan konsistensi hasil terjadinya penekanan kasus. “Apa itu konsistensi hasil, dimana ada penekanan kegiatan, di situ terjadi penurunan kasus, kira-kira begitu,” kata dia.

Ia mengklaim sejumlah data menunjukkan perbaikan. Pasien Covid di rumah sakit saat ini rata-rata berkisar 350, turun dari sebelumnya berada di angka 430 pasien. Angka kematian turun jadi 4 pasien sehari dari 7 pasien per hari, serta tingkat kesembuhan naik 2 kali lipat, lalu rata-rata pasien saat ini 21 kasus per hari dari sebelumnya 40 kasus per hari.

Indeks kecepatan reproduksi virus corona saat ini juga diklaim menurun tajam. “Sebelum PSBB karena banyak orang, mudik belum dilarang, kecepatan penularan sangat tinggi. Sekarang mudik dilarang, PSBB diketatkan kita turun menjadi 0,86 indeksnya. Artinya kalau indeksnya 1, itu 1 pasien menularkan ke 1 orang. Kalau indeksya 3, 1 pasien dalam 1 hari menularkan ke 3 orang. Kita sudah di 0,86 persen, artinya 1 pasien menularkan ke 1 orang itu dalam rentang 1 hari, jadi ini sangat baik,” kata Ridwan Kamil.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)