SUKABUMIUPDATE.com - Peredaran narkoba, terutama sabu dan ganja, di Kabupaten Cianjur meningkat di tengah wabah Covid-19. Fokusnya pemerintah dalam penanganan Corona dijadikan celah para pengedar untuk mengedarkan narkoba.
Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, menjelaskan, di tengah maraknya Covid-19 ini, peredaran narkoba adalah tindak kriminal yang paling meningkat. Bahkan, pelaku yang sudah ditangkap merupakan bandar atau pengedar narkoba.
"Makin meningkat bandar narkoba yang kami tangkap," ujar Juang saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (31/3/2020).
BACA JUGA: Cianjur Lakukan Isolasi Lokal, Warga Luar Kota Sementara Tak Bisa Masuk
Sementara itu, KBO Satnarkoba Polres Cianjur, Iptu Sigit Purnomo, memaparkan, selama tiga bulan terakhir ada 22 kasus peredaran narkoba yang diungkap dengan total tersangka yang ditahan sebanyak 24 orang.
Pengungkapan kasus paling banyak terjadi pada Maret 2020 di saat wabah Corona menjadi status siaga. Tercatat ada 11 kasus peredaran narkoba di bulan ini. Angkanya meningkat hampir 200 persen dibandingkan Februari yang hanya 4 kasus.
"Ada peningkatan kasus di bulan ini. Dan mayoritas pengedar sabu yang kami tangkap. Dari 11 kasus, 10 kasus di antaranya terkait peredaran sabu-sabu," kata dia.
BACA JUGA: Hari Pertama Isolasi Lokal di Cianjur, Jalur Puncak Disekat, 4 Pintu Masuk Lain Masih Dibuka
Menurutnya, fokus penanganan Covid-19 menjadi salah satu celah yang digunakan para pengedar dan bandar untuk menjual narkoba.
Metode lama dalam penjualan, seperti sistem tempel dan lainnya pun masih dijalankan para pengedar untuk bertransaksi narkoba.
"Sistemnya masih cara lama, tapi karena situasinya seperti ini di tengah wabah Corona makanya dimanfaatkan. Kami sedang bekerja keras untuk penanganan narkoba terutama menangkap para bandar dan pengedar," kata dia.
BACA JUGA: Enam Warga Cianjur yang Ikut Musda Hipmi Jabar Negatif Covid-19
Kepala BNNK Cianjur, Basuki, mengatakan, para bandar dan pengedar selalu memanfaatkan momen tertentu dalam bertransaksi. Kelengahan akan dijadikan celah dan dianggap membuat transaksi menjadi aman.
Dia juga menduga saat ini peredaran narkoba menjadi lebih banyak. Didasari dengan pengungkapan 60 kilogram ganja kering siap edar di wilayah Ciranjang. Ganja itu rencananya akan diedarkan di Cianjur.
"Jumlah 60 kilogram itu cukup untuk 12 ribu penyalahgunaan narkoba. Makanya kami optimalkan peran relawan dan tim di tingkat desa dalam mencegah peredaran narkoba di tengah merebaknya wabah Covid-19. Apalagi Cianjur saat ini bukan hanya perlintasan, melainkan sudah jadi target pasar bagi peredaran narkoba," kata dia.