SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menyerukan pentingnya perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat terhadap kesejahteraan lanjut usia (lansia). Hal ini ia sampaikan dalam acara Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) No.1 Tahun 2023 tentang Kesejahteraan Lansia yang digelar di Aula Onee-San, Jalur Lingkar Selatan, Cibatu, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Senin (28/4/2025).
Jaenudin menyoroti fakta bahwa jumlah lansia di Indonesia di Jawa Barat, terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, kelompok ini masih kerap terpinggirkan dalam perencanaan kebijakan sosial. “Kalau tidak disiapkan dari sekarang, kita akan menghadapi ledakan demografi lansia tanpa sistem perlindungan yang memadai. Ini sangat berisiko bagi stabilitas sosial dan ekonomi ke depan,” tegasnya.
Sosialisasi Perda Kesejahteraan Lansia, Wujud Jabar Istimewa
Jaenudin menegaskan bahwa sosialisasi Perda Kesejahteraan Lansia ini merupakan bentuk sinkronisasi tugas dan kewajiban anggota DPRD Jawa Barat dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat yang religius, sebagaimana semboyan Jabar Istimewa yang digaungkan pemerintah provinsi.
"Hirup kudu Istimewa, Hurip ge Kudu Istimewa. Carana kumaha? Nya' mikanyaah Kanu Jadi Kolot," ujar Muhammad Jaenudin, mengutip filosofi Sunda tentang pentingnya memuliakan orang tua.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Lapdek, Wayang Golek Tutup Perayaan HUT ke-111 Kota Sukabumi
Dorongan Penguatan Anggaran dan Kebijakan Terpadu untuk Lansia
Selain itu, Jaenudin mengkritisi masih minimnya alokasi anggaran untuk program lansia di banyak daerah, termasuk kabupaten/kota di Jawa Barat. Ia mendesak pemerintah provinsi dan pusat untuk berkolaborasi merumuskan kebijakan jangka panjang yang berkelanjutan bagi kesejahteraan lansia.
“Kami akan terus kawal agar kebijakan terhadap lansia tidak bersifat sporadis, tetapi terencana dan berdampak langsung pada kehidupan mereka,” imbuhnya.
Jaenudin berharap aspirasi masyarakat yang diserap dalam kegiatan sosialisasi ini menjadi dasar penyusunan program prioritas DPRD Jawa Barat di masa depan.
Lansia sebagai Aset, Bukan Beban
Pada kesempatan yang sama, politisi PDI Perjuangan, Ika, juga menyampaikan pandangannya terkait pentingnya melihat lansia sebagai aset masyarakat, bukan beban.
“Lansia adalah bagian penting dari masyarakat yang memiliki hak yang sama untuk hidup sejahtera, sehat, dan bermartabat. Mereka masih bisa berkontribusi,” kata Ika.
Ia menekankan perlunya program yang lebih terintegrasi, seperti layanan kesehatan ramah lansia, pelatihan keterampilan ringan, serta penyediaan rumah singgah yang layak, tidak hanya sebatas bantuan sosial semata. (Adv)