Alasan Dedi Mulyadi Belum Mau Lapor Polisi Meski Dapat Ancaman Pembunuhan

Sukabumiupdate.com
Kamis 24 Apr 2025, 21:50 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menyapa warga. (Sumber Foto: Biro Adpim Pemprov Jabar)

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menyapa warga. (Sumber Foto: Biro Adpim Pemprov Jabar)

SUKABUMIUPDATE.comGubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku sudah terbiasa menerima berbagai ancaman, termasuk ancaman pembunuhan. Kali ini, mantan Bupati Purwakarta itu mendapat ancaman melalui media sosial dari seorang akun anonim.

“Kalau saya sih sudah sejak saya jadi bupati sudah terbiasa ya diancam dibunuh, diancam diculik, diancam apa pun, dan itu kan bagian dari dinamika risiko seorang pemimpin,” kata Dedi dikutip dari tempo.co, Kamis (24/4/2025).

Ia menjelaskan bahwa ancaman tersebut merupakan bagian dari risiko atas kebijakan-kebijakan yang dinilai merugikan sebagian pihak. "Ya pasti ada orang yang tidak suka. Dan orang tidak suka itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng,” kata KDM, panggilan akrabnya.

Meski demikian, Dedi masih mempertimbangkan apakah akan melaporkan pengancamnya ke pihak kepolisian atau tidak. "Saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan,” ucapnya.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan, Ini Respons Polda Jabar

Meskipun mendapat ancaman pembunuhan, Dedi menyatakan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. “Saya biasa saja. Saya mempercayakan diri bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya, dan saya mempercayakan diri juga pada ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup,” katanya.

Dedi menegaskan bahwa ancaman tersebut tidak akan menghentikan langkahnya. “Enggak lah, saya terus. Buktinya kemarin saya datangin ke kampung preman, ke Depok, artinya saya itu gak akan terpengaruh oleh ancaman siapa pun," ujarnya.

Ia menambahkan, komitmennya untuk memberantas praktik premanisme dan kerusakan lingkungan di Jawa Barat tetap akan berlanjut.

"Saya akan terus tegak lurus, bila perlu Jawa Barat zero premanisme. Kemudian terus bekerja membenahi lingkungan, bekerja menutup tambang-tambang ilegal dan bekerja untuk mengevaluasi berbagai perizinan yang merugikan lingkungan di Jawa Barat,” tandasnya.

Sebelumnya, seorang pengguna media sosial mengancam akan membunuh Dedi Mulyadi melalui akun bernama “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!”. Ancaman tersebut dituliskan dalam kolom komentar siaran langsung di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi pada Senin malam.

Akun anonim itu berulang kali mengunggah komentar berisi ancaman pembunuhan menggunakan bom bunuh diri.

"Kalau rencana saya gagal, saya akan pergi ke Jabar memakai bm lain yang saya punya itu bm bnh dr. Saya akan berlari mencari Dedi. Jika sudah ketemu, saya akan mendekatinya dan duarr!!!," tulis akun tersebut.

Tak hanya itu, akun yang sama juga mengancam akan meledakkan rumah Dedi dan menculik anaknya.

"Saya udah muak hey Dedi Mulyadi. Tunggu saja tanggal mainnya, saya akan meledakkan tempat tinggal Anda dan saya akan menyuruh seseorang untuk menculik anak Anda," demikian bunyi komentar lainnya.

Ancaman lainnya berupa kekerasan fisik juga ditemukan. "!Woy Dedi Mulyadi, semoga lo tiba-tiba dari belakang dihabisi, ditusuk dengan pisau sama orang.”

Akun tersebut bahkan menyatakan niat menjalankan aksinya dalam waktu dekat. "Tunggu nanti 2 bulan lagi saya akan melakukan aksi saya. Sekarang saya sedang merakit sebuah bom paku."

Selama lebih dari 30 menit penayangan siaran langsung di YouTube, akun itu terus melontarkan ujaran kebencian, termasuk ancaman menjadikan Jawa Barat seperti neraka dan menyasar wilayah Cianjur.

Sumber: Tempo.co

Berita Terkait
Berita Terkini