SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Sukabumi Melawan melaporkan tindakan represif polisi terhadap massa aksi Tolak UU TNI di Kota Sukabumi pada 24 Maret 2025 lalu ke Polda Jawa Barat (Jabar). Lapran dibuat pada Senin, 14 April 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Aris Gunawan, perwakilan Aliansi Sukabumi Melawan yang berangkat ke Mapolda Jabar di Kota Bandung. Menurutnya, laporan ini didasari atas rentetan tindakan represif polisi terhadap demonstran hingga menimbulkan beberapa korban luka.
“Saat melakukan aksi menolak RUU TNI di depan gedung DPRD Kota Sukabumi, tiba-tiba mahasiswa dibubarkan paksa dan sejumlah aktivis mendapat tindakan kekerasan,” ujar Aris kepada sukabumiupdate.com pada Selasa, 15 April 2025.
Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Tindakan Represif saat Demo UU TNI di Sukabumi Desak Polisi Ungkap Pelaku
Aris juga menyoroti beberapa jurnalis yang sedang melaksanakan peliputan ikut menjadi sasaran polisi. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong Kapolda Jabar untuk mengungkap pelaku. “Kami mendesak Kapolda Jabar untuk segera mencopot Kapolres Sukabumi Kota dari jabatannya karena gagal menjamin perlindungan hak sipil dan kebebasan berekspresi,” ujar dia.
“Kami juga mendesak Kapolda Jabar untuk mengadili oknum polisi yang melakukan kekerasan dan tindakan sewenang-wenang terhadap massa aksi dan jurnalis,” lanjut Aris.
Diketahui, demonstrasi yang berakhir ricuh itu berlangsung di depan gedung DPRD Kota Sukabumi. Berdasarkan catatan Aliansi BEM se-Sukabumi (ABSI), ada enam orang yang ditangkap polisi. Selain itu, enam peserta aksi harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit karena mengalami luka serius.
