SUKABUMIUPDATE.com - Pengunjung Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, yang viral di media sosial karena nekat turun dari mobil di area satwa ternyata merupakan rombongan satu keluarga asal Sukabumi. Kini, nama mereka masuk dalam daftar hitam atau blacklist.
Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain mengatakan, aksi ini terjadi pada Sabtu, 15 Februari 2025 sekitar pukul 12.00 WIB siang. Ia menyampaikan bahwa tindakan nekat itu sangat berbahaya serta melanggar aturan yang ditetapkan TSI.
“Yang jelas sangat dilarang keras, di situ kan ada dilarang keluar dari mobil. Memang ini ketidakpatuhan saja, ketidakpatuhan dan memang pengunjung melanggar ya,” kata Alex dikutip dari tempo.co, Kamis (20/2/2025).
Alex menyebutkan kejadian pengunjung yang turun dari mobil di kawasan satwa lepas itu terjadi ketika Safari Journey di area flamingo, bukan ekshibit singa.
“Jadi tidak di tempat carnivore ya, karena kalau yang di video itu dijahit. Saat itu ada caregiver kami yang sedang memberi makan flamingo di lokasi breeding. Jadi kejadiannya memang cukup cepat, mungkin dia juga banyak diingatkan oleh pengunjung-pengunjung lain sehingga dia kembali lagi,” kata Alex.
Baca Juga: Mobilnya Ditabrak Dua Singa di Taman Safari, Pemilik Ogah Damai dan Salaman
Terpisah, Manajer Marcom TSI Bogor Danang Wibowo memastikan orang yang ada di dalam video sudah diberikan sanksi untuk tidak boleh lagi berkunjung ke ke TSI.
“Karena kami adalah lembaga konservasi, sanksi yang bisa kami berikan adalah blacklist. Kalau langkah hukum, itu merupakan ranah penegak hukum,” ujar Danang dalam keterangannya kepada wartawan.
Menurut Danang, setelah video aksi berbahaya tersebut viral, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan telah mengantongi data lengkap pengunjung tersebut.
"Kami telah menelusuri identitas para pelaku yang merupakan warga dari wilayah selatan Jawa Barat, tepatnya Sukabumi," jelasnya.
Danang menegaskan, aturan yang diterapkan bukan hanya untuk melindungi pengunjung, tetapi juga untuk menjaga kesejahteraan satwa di dalamnya. Oleh karena itu TSI mengimbau seluruh pengunjung untuk selalu menaati peraturan demi keselamatan bersama.
“Kami sangat menyesalkan tindakan yang tidak bertanggung jawab ini. Aturan dibuat untuk melindungi keselamatan pengunjung dan satwa. Kami berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih menaati peraturan yang ada,” ujarnya.
Apabila ingin berinteraksi lebih dekat bersama satwa, Danang menyebut TSI menyediakan area Baby Zoo untuk dikunjungi wisatawan. Di kawasan ini, pengunjung dapat bermain dengan aman di bawah pengawasan animal care giver atau penjaga hewan.
Diketahui, aksi pengunjung asal Sukabumi keluar dari mobil saat berada di area satwa itu terekam pengunjung lain dan tengah viral di media sosial.
Dalam video viral yang diunggah pada 17 Februari 2025 tersebut memperlihatkan empat anak beserta dua orang dewasa turun dari kendaraan untuk menghampiri hewan. Padahal, di area tersebut terpasang tanda larangan turun dari mobil bagi pengunjung.