SUKABUMIUPDATE.com - Sempat digadang-gadang pemerintah sebelumnya sebagai salah satu investasi mega proyek terbesar di Jawa Barat, KEK Lido atau Kawasan Ekonomi Khusus Lido, kini dihentikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup atau KLH. Usut punya usut, pembangunan KEK Lido mengancam keberadaan danau lido.
Melansir suara.com, KLH menyegel dan menghentikan pembangunan KEK Lido pada Kamis 6 Februari 2025. Kebijakan ini keluar setelah tim pengawas Gakkum LH menemukan pelanggaran serius dari aktivitas pembangunan yang tidak sesuai dengan dokumen lingkungan dan pembukaan lahan yang menyebabkan pendangkalan Danau Lido di Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, Perpustakaan Daerah Kota Sukabumi Rencanakan Buka Malam
Ini merupakan tindak lanjut dari inspeksi mendadak Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq pada Sabtu (1/2/2025) setelah menerima pengaduan masyarakat terkait dampak pembangunan KEK Lido terhadap Danau Lido. Hasil analisis citra satelit menunjukkan penyempitan luas danau, dari 24 hektar menjadi 12 ha, dengan kehilangan sekitar 2 ha badan air.
"PT MNC Land Lido diindikasikan tidak melakukan pengelolaan air larian hujan (run off) dengan baik, sehingga sedimen dari areal bukaan lahan terbawa ke Hulu Danau Lido, menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan," ujar Hanif melalui keterangan resmi.
Baca Juga: Tingkatkan Kerja Sama Pelayanan, Agenda Kunjungan Diarpus Sukabumi ke RSUD Sekarwangi
Penyegelan KEK Lido dilakukan oleh Direktur Pengaduan dan Pengawasan Lingkungan Hidup Gakkum LH Ardyanto Nugroho yang memimpin tim pengawas memasang segel dan papan pemberitahuan penghentian kegiatan. Ardyanto menegaskan bahwa ada perbedaan signifikan antara dokumen lingkungan yang telah disetujui dengan realisasi konstruksi di lapangan.
"Kegiatan pembangunan yang berlangsung tidak mengelola air limpasan sebagaimana mestinya, sehingga menimbulkan sedimentasi yang mengancam ekosistem di sekitar danau. Ketidaksesuaian antara rencana lingkungan dan pelaksanaan fisik menjadi perhatian serius dalam upaya menjaga kelestarian sumber daya alam," kata Ardyanto.
Baca Juga: BPBD: 12 Rumah Rusak, Dampak Angin Kencang di Tegalbuleud Sukabumi
Seperti diketahui, proyek KEK MNC Lido City merupakan proyek patungan antara perusahaan Hary Tanoesoedibjo itu dengan Trump Internationals, perusahaan milik Presiden terpilih AS Donald Trump. Proyek-proyek tersebut mencakup Trump International Golf Club-Lido, Trump Residences Lido, dan Hyatt Regency Lido.
Desain KEK Lido di Kabupaten Bogor. | Foto: mncland.com
Diresmikan Jokowi
Pada 31 Maret 2023, Presiden RI ke 7, Joko Widodo resmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido milik bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. KEK tersebut berada di Kecamatan Cigombong yang berbatasan dengan Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Muhammad Jamasari Meninggal Dunia, Ini Profil Kang Gobang Preman Pensiun Asal Sukabumi
Saat peresmian, Jokowi memuji pemilihan lokasi KEK Lido yang hanya berjarak 50 menit perjalanan dari Jakarta. Kawasan ini juga dikelilingi Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak. "Sulit mencari lokasi seperti di Lido ini, dan saya melihat Pak Hary Tanoe tajem banget," kata Jokowi
Jokowi senang setelah sempat berputar-putar di KEK Lido sebab infrastruktur yang dibangun pemerintah seperti bandara, pelabuhan, hingga jalan tol, satu per satu sudah mulai dimanfaatkan swasta.
Baca Juga: 10 Basic Life Skill yang Harus Dimiliki Perempuan, Gak Cuma Memasak Ya!
"Contoh jalan tol, saya sampaikan, jalan tol yang sudah kita bangun di pulau Jawa, di Sumatera, di Kalimantan, di Sulawesi, meskipun baru sepotong dua potong, tapi segera itu disambungkan dengan jalan tol," kata dia.
Baik dengan kawasan industri, pertanian, perkebunan, hingga pariwisata, sehingga memberikan nilai manfaat yang maksimal. Itu yang terjadi di KEK Lido, kata Jokowi, karena Hary memanfaatkan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) yang sudah bersambung dengan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi).
Baca Juga: Resep Kolak Candil Ubi Ungu, Hidangan Buka Puasa yang Menggugah Selera
Selain itu, Jokowi juga senang KEK Lido ini akan ada theme park, movie land, water park, techno park, hingga kawasan untuk otomotif. Untuk itu, Jokowi berharap tidak ada lagi masyarakat yang lebih senang liburan ke luar negeri daripada di negerinya sendiri.
Sehingga, uang dari Indonesia tidak pergi ke luar tapi tetap berada di Tanah Air. "Hal seperti ini lah yang diharapkan pemerintah agar pembangunan infrastruktur yang telah kita kerjakan itu betul-betul secara ekonomis dimanfaatkan oleh sektor swasta," ujarnya.