SUKABUMIUPDATE.com - Tim dari Korlantas Polri bersama Polda Jawa Barat, yang terdiri dari tim Traffic Accident Analysis (TAA) dan Traffic Accident Research Center (TARC), melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa menjelang tengah malam, 4 Februari 2025.
Peristiwa ini mengakibatkan delapan orang tewas dan sebelas luka-luka. Dari jumlah korban meninggal, enam telah teridentifikasi yakni lima laki-laki dan satu perempuan. Rinciannya, empat beralamat di Kabupaten Sukabumi, satu asal Kota Sukabumi, dan satu lainnya yaitu wanita dari Kabupaten Cianjur. Dua korban masih dalam proses identifikasi.
Mengutip korlantas.polri.go.id, Kasubdit Audit Korlantas Polri Kombes Pol Dodi Daryanto menjelaskan hasil pengamatan di lokasi yang mengungkap sejumlah temuan penting.
“Setelah melakukan pendalaman terhadap bukti-bukti yang ada, kami mencatat bahwa pada faktor jalan, tidak ditemukan sama sekali bekas pengereman dari ban. Ini menunjukkan bahwa kendaraan tidak melakukan upaya pengereman sebelum kecelakaan terjadi,” kata dia.
Baca Juga: Alami Luka Bakar Parah, Tes DNA 2 Korban Tewas Laka Maut GT Ciawi Butuh Waktu Sepekan
Temuan itu mengindikasikan adanya dugaan kemungkinan kerusakan pada sistem pengereman kendaraan yakni truk tronton muatan galon bernomor polisi B 9235 PYW. “Ini menjadi bahan pemeriksaan lebih lanjut, terutama untuk memverifikasi apakah sistem pengereman kendaraan bermasalah, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan,” ujar Dodi.
Sebagai bagian dari penyelidikan, tim TAA juga menggunakan teknologi 3D Laser Scanner untuk merekam dan memetakan situasi kecelakaan di lokasi secara tiga dimensi. Teknologi ini memungkinkan tim untuk membuat rekonstruksi kejadian secara akurat sehingga dapat mengetahui dengan detail bagaimana kecelakaan tersebut terjadi.
“Penggunaan alat 3D Laser Scanner ini sangat penting karena memberikan gambaran visual yang lebih jelas mengenai kondisi jalan, posisi kendaraan, dan dinamika kecelakaan. Dengan demikian, kami bisa menyimpulkan apakah ada faktor lain yang memengaruhi kejadian ini dan bagaimana kejadian serupa bisa dihindari di masa depan,” jelasnya.
Polri menekankan pentingnya penyelidikan menyeluruh, tidak hanya pada faktor kendaraan, tetapi juga manusia, jalan, dan lingkungan yang dapat memengaruhi kejadian kecelakaan. Tim juga berjanji akan melanjutkan pemeriksaan terhadap kendaraan yang terlibat kecelakaan untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa ini.
Dodi mengingatkan proses olah TKP dan analisis masih berlangsung, dan hasil yang lebih mendalam akan segera diumumkan setelah seluruh pemeriksaan selesai dilakukan. “Kami berkomitmen memastikan kejadian ini dapat dipahami dengan baik, dan kami akan terus bekerja keras meningkatkan keselamatan lalu lintas di wilayah Indonesia,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, dua dari delapan korban meninggal masih dalam proses identifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jawa Barat karena mengalami luka bakar yang parah. Keduanya berjenis kelamin laki-laki. Saat ini Tim DVI sudah mengambil sampel DNA jenazah dari keluarga korban di RS Polri Kramat Jati Jakarta.
Enam Korban Jiwa yang Teridentifikasi
1. Yana Mulyana (42 tahun), warga Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
2. Budiman (45 tahun), warga Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
3. Asep Pardillah (40 tahun), warga Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
4. Vika Agustria (16 tahun), warga Kabupaten Cianjur.
5. Supardi (39 tahun), warga Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
6. Rahmat Gunawan (53 tahun), warga Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.
Kecelakaan ini berawal saat truk muatan galon berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta. Ketika melintas di Gerbang Tol Ciawi 2, kendaraan tersebut diduga mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian mobil yang sedang melakukan pembayaran e-toll. Akibatnya, tiga mobil hancur terbakar dan tiga lainnya mengalami kerusakan.