SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan Wali Kota - Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana bersama sejumlah kepala daerah terpilih se Jabar bertemu dengan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, di Bumi Pakuan, Kabupaten Subang, Rabu (28/1/2025).
Ayep Zaki mengatakan, ada sejumlah isu utama yang dibahas dalam pertemuan bersama Kang Dedi Mulyadi. Dari mulai anggaran, infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan lain-lain. Ayep Zaki menegaskan pihaknya sangat menyambut baik berbagai program dan kebijakan yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat terpilih Kang Dedi Mulyadi.
Sementara untuk Kota Sukabumi, kata Ayep Zaki, ia menyampaikan dua fokus perencanaan, yaitu terkait peningkatan Pendapatan Asli Dsaerah (PAD), serta rencana perluasan wilayah yang sudah menjadi wacana sejak lama, yakni soal penggabungan lima wilayah yang dikenal dengan Susukecir, yaitu Sukaraja, Sukalarang, Kebonpedes, Cirenghas, ditambah Gegerbitung.
"Secara khusus ada tiga hal yang disampaikan, pertama kita pastikan akan mensuport seluruh kebijakan Gubernur Jawa Barat, kedua terkait wacana perluasan (penggabungan) wilayah Susukecir, dan ketiga terkait peningkatan PAD dengan normalisasi restribusi dan pajak daerah," kata Ayep Zaki kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Ayep Zaki dan Babe Haikal Kompak Jadikan Sukabumi Kota Wakaf dan Pusat Sertifikasi Halal
"Untuk penggabungan Susukecir, akan diusulkan ke pusat. Dan usulan (penggabungan Susukecir) ini didengar oleh seluruh kepala daerah yang hadir," imbuhnya.
Selanjutnya, Ayep Zaki memaparkan berbagai fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut:
Yang pertama, Kang Dedi Mulyadi menegaskan bahwa alokasi anggaran untuk daerah akan didasarkan pada kebutuhan riil, yang diukur berdasarkan indeks jumlah penduduk dan prioritas pembangunan.
Tidak akan ada pendekatan politik dalam distribusi anggaran, sehingga tidak ada ruang bagi lobi-lobi politik terkait dengan pengalokasian dana. Jika ada kebutuhan anggaran tambahan, hal tersebut akan diberikan dalam bentuk hibah kepada organisasi atau pihak terkait lainnya yang memang membutuhkan.
Yang kedua, Kebijakan pembagian pajak kendaraan bermotor akan sepenuhnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan. Selanjutnya, kendaraan yang tidak membayar pajak atau kendaraan bodong tidak akan diperbolehkan melintas di jalan provinsi dan nasional setelah tanggal 6 bulan depan.
Yang ketiga, Kang Dedi juga akan fokus untuk mengkoreksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat 2025 dengan menahan seluruh anggaran hingga pelantikan. Hasil koreksi tersebut, sebanyak 3 triliun akan digunakan sepenuhnya untuk pembangunan infrastruktur jalan.
Pembangunan ini termasuk kebutuhan jalan provinsi yang diperkirakan mencapai 4,7 triliun rupiah. Beberapa wilayah yang masih minim kelengkapan teknis akan disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi, seperti pusat perbelanjaan dan wilayah protokol, serta pembenahan jalan di kota-kota yang mengalami kemacetan akut.
Baca Juga: Dedi Mulyadi dan Ayep Zaki Rencana Bangun Terowongan Pintar di Kota Sukabumi
Yang keempat, Dalam bidang pendidikan, Kang Dedi menekankan pentingnya pembangunan ruang kelas baru dan gedung sekolah untuk memperpanjang jenjang pendidikan. Sebelum bulan Ramadan, setiap kepala sekolah dan guru diminta untuk menyusun daftar perencanaan siswa melanjutkan pendidikan guna mengidentifikasi kapasitas sekolah, baik itu yang mengalami over kapasitas maupun ruang kelas yang kosong.
Selain itu, anggaran hibah dalam jumlah besar akan dialokasikan untuk mendukung mahasiswa berprestasi namun tidak mampu secara finansial, termasuk untuk posisi penting di sektor pabrik dan pekerjaan lainnya.
Yang kelima, Dalam sektor kesehatan, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa fokus akan diberikan pada pengembangan rumah sakit dan puskesmas.
Bantuan anggaran akan lebih diarahkan pada pengembangan rumah sakit spesialis dan peningkatan kualitas tenaga medis, termasuk melalui beasiswa bagi dokter yang berprestasi untuk menempuh pendidikan spesialis. Selain itu, alat kesehatan untuk rumah sakit daerah tidak akan menjadi prioritas bantuan anggaran.
Yang keenam, Kang Dedi juga akan fokus pada akselerasi ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. Salah satu inisiatif penting adalah rehabilitasi dan pengembalian fungsi danau atau situ yang telah beralih menjadi milik pribadi melalui pendekatan hukum. Program reboisasi juga akan diberikan insentif bagi masyarakat yang terlibat dalam penanaman pohon dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Yang ketujuh, Mulai 2026, pemerintah provinsi Jawa Barat akan mendorong penggunaan bahan bambu untuk pembangunan bangunan di kawasan tertentu.
Yang kedelapan, Kebijakan yang akan diambil dalam penyusunan anggaran daerah diharapkan lebih bersinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Kang Dedi menyarankan agar penyusunan anggaran daerah dilakukan secara bersama, dengan mempertimbangkan kebutuhan dasar masyarakat dan memastikan efisiensi dalam distribusi anggaran tanpa terjebak pada tekanan politik. Kang Dedi juga meminta agar mobil dinas kepala daerah dipergunakan yang lama.
Baca Juga: Paripurna DPRD Kota Sukabumi Usulkan Ayep Zaki-Bobby Maulana Segera Dilantik
Yang kesembilan, Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas lingkungan, Kang Dedi berencana untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah di setiap kelurahan dan kecamatan agar dapat didaur ulang secara efektif. Selain itu, kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) akan difokuskan pada kepentingan masyarakat melalui program-program publik dan pembangunan dasar.
"Kami juga menyambut baik agenda pertemuan serupa direncanakan akan digelar setiap minggu sekali," tutup Ayep Zaki.