SUKABUMIUPDATE.com - Menghadapi tantangan kebencanaan yang semakin kompleks, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar lokakarya bertajuk Simpul Kolaboraksi Jaringan (SKJ) pada 20-22 Desember 2024 di Chentini, Gunung Bunder, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi ruang bagi berbagai pihak untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat kolaborasi dalam penanganan bencana.
"Acara ini adalah Simpul Kolaboraksi Jaringan untuk memaksimalkan potensi sinergi, khususnya dalam jaringan Dompet Dhuafa. Kita juga melibatkan pimpinan cabang internasional dan nasional, MPZ, serta relawan kebencanaan untuk bersama-sama memperkuat penanganan bencana," ujar Kepala DMC Dompet Dhuafa, Shofa Qudus.
Lokakarya ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Rakornas dan Rakernas Dompet Dhuafa 2024 yang dimulai sejak awal pekan di Zona Madina. Setelah serah terima Rakornas dan Rakernas, pelatihan kebencanaan menjadi inti dari SKJ yang dilaksanakan di Chentini.
"Rangkaian kegiatan ini mencakup empat komponen utama: pra-bencana, bencana, pasca-bencana, dan mitigasi. Tujuannya adalah untuk menyegarkan pengetahuan jaringan Dompet Dhuafa dalam manajemen kebencanaan serta meningkatkan kualitas respons di lapangan," katanya.
Lokakarya ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai agenda, di antaranya:
* Kelas Mitigasi Bencana: Membahas langkah-langkah pencegahan risiko bencana, termasuk isu megathrust.
* Kelas Pendidikan Iklim: Memberikan materi tentang penanganan perubahan iklim, seperti mitigasi dampak abrasi di kawasan pesisir.
* Penguatan Desa Tangguh Bencana: Memberdayakan masyarakat melalui program Kawasan Tanggap Tangguh Bencana (KTTB) yang telah berjalan di daerah seperti Lebak Selatan, Gunung Kidul, Pacitan, dan pesisir pantai selatan Jawa.
Shofa juga menekankan pentingnya fakta integritas yang ditandatangani oleh cabang-cabang Dompet Dhuafa sebagai bentuk kesepahaman dalam penanganan kebencanaan.
"Kami memastikan setiap cabang memahami dan menerapkan prinsip yang sama dalam penanggulangan bencana. Hal ini untuk meminimalkan waktu dan menyelaraskan upaya kami dalam menghadapi situasi darurat," jelasnya.
Melalui SKJ, Dompet Dhuafa berupaya memperkuat jejaring global sekaligus menyegarkan pengetahuan seluruh elemen organisasi dalam manajemen kebencanaan. Kolaborasi antara cabang nasional dan internasional, relawan, serta mitra diharapkan dapat menciptakan respons yang lebih tanggap dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana.
"Ini adalah langkah strategis untuk memastikan Dompet Dhuafa tetap berada di garis depan dalam penanggulangan bencana. Dengan sinergi dan inovasi, kami ingin memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat terdampak," pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan cabang Dompet Dhuafa dari seluruh dunia, termasuk empat pimpinan cabang dari luar negeri. Selain itu, turut hadir mitra pengelola zakat (MPZ) Dompet Dhuafa se-Indonesia, relawan DMC, dan Dompet Dhuafa Volunteer, juga para Jurnalis.