Perlu Kajian, Respons Pj Gubernur Jabar atas Temuan WALHI Soal Pemicu Bencana di Sukabumi

Senin 16 Desember 2024, 08:53 WIB
Foto udara wilayah yang terdampak banjir pada Desember 2024 di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa/Endi Saputra

Foto udara wilayah yang terdampak banjir pada Desember 2024 di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa/Endi Saputra

SUKABUMIUPDATE.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menanggapi pernyataan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) soal penyebab bencana di Kabupaten Sukabumi pada awal Desember 2024. WALHI mengatakan yang menjadi pemicu banjir dan tanah longsor tersebut adalah maraknya aktivitas penambangan.

"Mengenai dugaan tambang yang menjadi penyebab utama terjadinya bencana perlu dilakukan pengkajian dan penelitian yang mendalam dengan melibatkan kementerian terkait," kata Bey Machmudin pada Minggu, 15 Desember 2024.

Menurut Bey, mengutip suara.com, aktivitas penambangan tidak hanya terjadi di wilayah Sukabumi, tetapi juga di beberapa daerah di provinsi ini. Maka dari itu, kajian terkait dengan pertambangan harus dilakukan mulai dari perizinan. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Jabar akan bertindak tegas apabila ditemukan adanya perusahaan atau aktivitas tambang yang melakukan pelanggaran dan tidak memerhatikan dampak lingkungan.

Baca Juga: WALHI Sebut Dugaan Pidana Lingkungan Dibalik Bencana Sukabumi, Kapolres: Sedang Penyelidikan

Untuk melakukan kajian terhadap perizinan tambang, pihaknya terlebih dahulu mempelajari dokumen perizinan, kemudian alasan diberikan izin apakah aktivitas penambangan itu tidak ramah lingkungan. Pada prinsipnya, kata Bey, penegakan aturan dan hukum harus dilakukan. Jika ditemukan adanya pelanggaran, izinnya harus dicabut.

Terlepas dari lingkungan, kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami, banyak hal yang saling terkait dengan faktor pemicu terjadi bencana di daerah ini. "Semua itu akan dicermati serta dikaji untuk selanjutnya dievaluasi," ujar Marwan.

Marwan mengutarakan bahwa dampak bencana selalu membuat persoalan yang saling terkait seperti dampak dari pertambangan. "Penataan ruang atau perubahan tegakan tentu akan dicermati dan dikaji terlebih dahulu. Hasil dari pengkajian itu menjadi bahan evaluasi bagi Pemkab Sukabumi ketika merekomendasikan izin tambang ke Pemprov Jabar maupun kementerian terkait," katanya.

Baca Juga: WALHI Desak Polisi Usut Dugaan Aktivitas Tambang di Balik Banjir Sukabumi

Adapun hasil temuan tim investigasi WALHI di lapangan, bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi pada tanggal 3 dan 4 Desember 2024, kondisi kawasan hutan di wilayah Gunung Guha yang berada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, telah terdegradasi.

Selain itu, di tempat lain juga ditemukan kondisi hutan dan lingkungan yang sudah rusak akibat tambang emas dan galian kuarsa untuk bahan baku semen.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola16 Desember 2024, 13:00 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Arema FC di Liga 1 pekan ke-15: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persik Kediri vs Arema FC akan saling bentrok sore ini, kedua tim sama2 mengincar poin sempurna di laga kali ini.
Persik Kediri vs Arema FC akan saling bentrok sore ini, kedua tim sama2 mengincar poin sempurna di laga kali ini. (Sumber : X/@AremafcOfficial/@persikfckediri).
Nasional16 Desember 2024, 12:00 WIB

Ditangkap di Sukabumi, Profil GSH Sosok Penganiaya Karyawan Toko Roti di Cakung

GSH sosok penganiaya karyawan toko roti di Cakung kini telah ditangkap Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta Timur di Sukabumi.
GSH sosok penganiaya karyawan toko roti di Cakung kini telah ditangkap Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta Timur di Sukabumi. (Sumber : Facebook/@George Sugama Halim).
Sehat16 Desember 2024, 11:45 WIB

8 Manfaat Tanaman Sirih Cina (Peperomia pellucida) dalam Pengobatan Tradisional

Tanaman Sirih Cina / Ketumpang Air, yang memiliki nama ilmiah Peperomia pellucida, adalah salah satu jenis tanaman herbal yang populer dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, terutama di Asia Tenggara.
Tanaman Sirih Cina (Peperomia pellucida) (Sumber : Twitter/@jamudemokrasi)
Entertainment16 Desember 2024, 11:30 WIB

Penampilan Whisnu Santika dan Cinta Laura di Panggung DWP 2024 Sukses Curi Perhatian

Whisnu Santika berhasil memberikan penampilan yang memukau ketika tampil di atas panggung utama Garuda Land Stage pada Sabtu, 14 Desember 2024 sekitar pukul 21.00 WIB.
Penampilan Whisnu Santika dan Cinta Laura di Panggung DWP 2024 Sukses Curi Perhatian (Sumber : Instagram/@claurakiehl)
Sukabumi16 Desember 2024, 10:51 WIB

Rumah Rata dan Persiapan Persalinan Habis, Kisah Ibu Hamil Terdampak Longsor di Sukabumi

Bencana ini memperparah situasi, termasuk akses ke fasilitas kesehatan.
Siti Lestari (21 tahun), ibu hamil yang terdampak longsor di Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi16 Desember 2024, 10:26 WIB

Hari Juang Infanteri 2024, Pj Wali Kota Sukabumi: Semangat Kolaborasi TNI dan Masyarakat

Perjalanan ini mencerminkan tantangan nyata yang dihadapi prajurit infanteri.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengikuti Upacara Peringatan Hari Juang Infanteri ke-75 di Monumen Palagan Bojongkokosan, Kabupaten Sukabumi, Senin (16/12/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Figur16 Desember 2024, 10:20 WIB

Kabar Duka! Pelopor Internet di Indonesia, Rahmat Samik Ibrahim Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari dunia Internet Indonesia, Rahmat Samik Ibrahim yang dikenal sebagai salah satu pelopor memperjuangkan internet di Tanah Air meninggal dunia.
Kabar Duka! Pelopor Internet di Indonesia, Rahmat Samik Ibrahim Meninggal Dunia (Sumber : Instagram/@fasilkomui)
Sukabumi16 Desember 2024, 10:03 WIB

Asyifa Pharmacy & Healthcare Resmi Buka Klinik Fisioterapi Pertama di Sukabumi

Acara grand opening ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh.
Pembukaan Klinik Fisioterapi Asyifa Pharmacy & Healthcare di Jalan Kadudampit Nomor 92, Sukasari, Kecamatan Cisaat. | Foto: Istimewa
Life16 Desember 2024, 10:01 WIB

4 Hormon Bahagia yang Dapat Mempengaruhi Pikiran, Suasana Hati Hingga Tubuh

Hormon bahagia yang dapat mengatur kesetabilan emosi dan kesehatan mental.
Ilustrasi - Hormon bahagia yang dapat mengatur kesetabilan emosi dan kesehatan mental. (Sumber : pexels.com/@Daniel Xavier).
Sukabumi16 Desember 2024, 09:53 WIB

Cerita Warga Terjebak Banjir Sungai Cikaso Sukabumi, Evakuasi Dramatis dengan Rakit Bambu

Lokasi saung berada sekitar 200 meter dari rumah-rumah warga.
Tangkapan layar warga mengevakuasi korban yang terjebak banjir luapan Sungai Cikaso di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, menggunakan rakit bambu. | Foto: Istimewa