SUKABUMIUPDATE.com - Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Mengutip dari tempo.co, awalnya gempa terjadi pukul 08.17 WIB dengan magnitudo 2,2. Sumber gempa berlokasi di darat berjarak 15 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Cianjur. Gempat dari sesar aktif itu dirasakan warga Kecamatan Cibeber dengan skala intensitas II MMI.
Getaran hanya dirasakan sebagian orang di dalam rumah dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Titik koordinat gempanya yaitu 6,96 derajat Lintang Selatan dan 107,15 derajat Bujur Timur dari kedalaman 5 kilometer.
Menjelang tengah hari, BMKG mencatat gempa tektonik bermagnitudo 2,9, tepatnya pada pukul 11.25 WIB yang dirasakan oleh warga di Kecamatan Cibeber. Skala intensitas gempanya III MMI. Pusat gempa berlokasi di darat berjarak 17 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Cianjur.
Gempa tergolong dangkal dari kedalaman 9 kilometer akibat aktivitas sesar aktif. Titik koordinatnya 6,98 derajat Lintang Selatan dan 107,15 derajat Bujur Timur.
Baca Juga: BMKG Ungkap 5 Fakta Gempa Sumedang: Mirip Gempa Cianjur
Pukul 11.27 WIB, kembali terjadi gempa bermagnitudo 3,0 yang dirasakan warga Kecamatan Cibeber dengan skala intensitas III MMI juga.
Sumber gempa berlokasi di darat berjarak 21 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Cianjur dari kedalaman dangkal yaitu 10 kilometer akibat aktivitas sesar aktif. Adapun titik koordinat pusat gempanya 7,01 derajat Lintang Selatan dan 107,18 derajat Bujur Timur.
Semenit kemudian, pukul 11.28 WIB, gempa bermagnitudo 3,0 kembali dirasakan warga Kecamatan Cibeber dengan skala intensitas III MMI. Getaran lindu terasa di dalam rumah seakan ada truk yang lewat.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) sumber gempa berlokasi di darat berjarak 15 kilometer arah tenggara dari pusat Kabupaten Cianjur. Gempa tergolong dangkal dari kedalaman 5 kilometer pada titik koordinat 6,96 derajat Lintang Selatan dan 107,15 derajat Bujur Timur.
“Gempa akibat aktivitas sesar aktif,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto lewat keterangan tertulis, Kamis 21 November 2024.
Menurut BMKG, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa. Hingga pukul 12.00 WIB, nihil gempa susulan.
Sementara itu, mengutip dari kompas.com, puluhan sekolah dasar mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah bangunan sekolah dilaporkan mengalami kerusakan pada dinding, atap plafon, dan tembok pagar.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin menyampaikan, pihaknya telah menerima 10 laporan mengenai dampak gempa terhadap bangunan sekolah.
"Ada 10 SD di wilayah Kecamatan Cibeber yang terdampak, dari mulai rusak sedang hingga berat. Sejauh ini, tidak ada korban terdampak dan mudah-mudahan tidak ada," ucap Aripin saat dihubungi melalui telepon pada Kamis petang. Kerusakan fisik meliputi dinding pagar dan kelas yang retak, serta atap plafon ambruk. Aripin berharap, jumlah sekolah yang rusak akibat gempa tidak bertambah dan tidak menimbulkan korban jiwa.
"Saat kejadian, situasi pembelajaran di kelas sudah selesai. Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada laporan guru maupun murid yang terdampak dan semoga tidak ada," tuturnya.
Sumber : berbagai sumber