SUKABUMIUPDATE.com - Tokoh pahlawan yang berjasa besar dalam meraih kemerdekaan Indonesia sangat banyak sekali. Beberapa diantaranya berasal dari Jawa Barat yang berjuang sepenuh hati untuk memerdekakan Indonesia dari para penjajah.
Jawa Barat memang banyak melahirkan tokoh pahlawan yang sudah tercatat dan diabadikan dalam sejarah kemerdekaan.
Tokoh-tokoh dari Jawa Barat ini berjuang di berbagai medan, baik melalui diplomasi, perlawanan fisik, maupun dengan membangun semangat nasionalisme di kalangan masyarakat.
Mereka adalah contoh semangat juang dan pengorbanan demi kemerdekaan bangsa.
Dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Berikut ini adalah tokoh-tokoh pahlawan nasional asal Jawa Barat yang berjasa untuk bangsa.
1. Otto Iskandardinata
Raden Otto Iskandardinata adalah sosok Pahlawan Nasional yang lahir di Bandung, pada 31 Maret 1897, kemudian wafat di usia 48 tahun, 20 Desember 1945 di Mauk, Tangerang, Banten.
Tokoh pahlawan asal Jawa Barat itu namanya kini banyak diabadikan menjadi nama jalan Otista yang merupakan singkatan dari Otto Iskandardinata.
Selain nama Otista, beliau juga dikenal masyarakat dengan julukan si Jalak Harupat. Julukan tersebut lalu diabadikan menjadi nama stadion di Kabupaten Bandung yang sering dijadikan tempat laga kandang Persib Bandung.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973, nama Otto Iskandardinata ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
2. Mohammad Toha
Mohammad Toha adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Ia lahir di Kota Kembang Bandung pada tahun 1927 dari pasangan suami istri Suganda dan Nariah.
Mohammad Toha dikenal karena perannya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama selama masa perang kemerdekaan dan pertempuran melawan pasukan Belanda.
Pahlawan asal Jawa Barat ini kemudian bergabung dengan Barisan Rakjat Indonesia (BRI) setelah Indonesia merdeka. Toha tumbuh sebagai pemuda yang cerdas, disiplin dan juga pemberani. Beliau juga menjadi salah satu pahlawan dalam peristiwa yang kita kenal yakni Bandung Lautan Api.
3. R.E. Martadinata
Tokoh pahlawan selanjutnya adalah Raden Eddy Martadinata yang lahir di Bandung, 6 Oktober 1921. Beliau meninggal di Pangalengan pada 6 Oktober 1966 dan dimakamkan di TMPN Utama Kalibata, Jakarta Selatan.
R.E. Martadinata tercatat sebagai salah satu pahlawan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yang ikut membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR). Saat itu dirinya berada di bawah pimpinan Aruji Kartawinata dalam keamanan Laut Jawa Barat.
Sepanjang karirnya, R.E. Martadinata pernah menjabat menjadi Kepala Staff Komando Daerah Maritim Surabaya, Kepala Staff Operasi Markas Besar ALRI Yogyakarta dan pernah ikut pendidikan di United States Navy Post Graduate School pada tahun 1953 di Amerika Serikat.
Nama R.E. Martadinata kini banyak diabadikan menjadi nama jalan di berbagai kota Indonesia. Selain itu, nama beliau juga dijadikan nama salah satu kapal perang Indonesia yaitu KRI R.E. Martadinata.
4. Raden Dewi Sartika
Pahlawan asal Jawa Barat ini lahir 4 Desember 1884 di Cicalengka dan tutup usia pada 11 September 1947 di Tasikmalaya. Dewi Sartika merupakan seorang pelopor pendidikan perempuan yang mendirikan sekolah perempuan pertama di era Hindia Belanda.
Ia kemudian mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1966. Seperti para pahlawan lainnya, nama Dewi Sartika juga banyak dijadikan nama jalan di berbagai kota di indonesia.
Dewi Sartika dianugerahi Ordo Oranye-Nassau pada ulang tahun ke-35 Sekolah Kaoetamaan Istri sebagai penghargaan atas jasanya dalam pendidikan. Pada 1 Desember 1966, ia menerima gelar Pahlawan Pergerakan Nasional.
5. KH. Ahmad Sanusi
KH. Ahmad Sanusi adalah tokoh pahlawan dan seorang ulama asal Sukabumi yang lahir pada Jum’at 12 Muharram 1306 H atau tanggal 18 September 1888, tepatnya di Desa Cantayan, Kecamatan Cikembar Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Nama KH. Ahmad Sanusi baru saja dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh presiden RI Joko Widodo (Jokowi), pada Senin, 7 November 2022, di Istana Negara, Jakarta, bersamaan dengan lima tokoh lainnya dari berbagai daerah.
Beliau selama hidupnya telah mengabdi kepada negara dalam memerdekakan negara Indonesia. KH. Ahmad Sanusi juga banyak kontribusi pada perkembangan agama Islam di tanah air.
Beragam penghargaan telah dianugerahkan kepada KH. Ahmad Sanusi diantaranya bintang mahaputera utama yang diberikan era Presiden Soeharto pada tanggal 12 Agustus 1992.
Selanjutnya KH. Ahmad Sanusi dianugerahi bintang mahaputera adipradana pada 10 November 2009, di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.