Favorit Wisatawan, Sejarah Kemacetan Puncak Bogor Sejak Adanya Jalan Tol Jagorawi

Senin 16 September 2024, 12:00 WIB
Sejak tol Jagorawi beroperasi pada tahun 1978, kunjungan warga Jakarta ke Puncak semakin ramai dan menyebabkan lonjakan jumlah wisatawan ke kawasan tersebut. (Sumber : Screenshot Photo Google Maps Gadog Puncak.).

Sejak tol Jagorawi beroperasi pada tahun 1978, kunjungan warga Jakarta ke Puncak semakin ramai dan menyebabkan lonjakan jumlah wisatawan ke kawasan tersebut. (Sumber : Screenshot Photo Google Maps Gadog Puncak.).

SUKABUMIUPDATE.com - Puncak Bogor menjadi favorit wisatawan dari berbagai daerah untuk berliburan di akhir pekan. Banyak objek wisata alam yang menyuguhkan panorama indah dan menjadi daya tarik tersendiri.

Terletak di ketinggian 700 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut, Puncak dikelilingi oleh pegunungan seperti Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Salak, dan Pegunungan Jonggol. Kondisi geografis ini menjadikan suhu di kawasan Puncak cenderung sejuk, berkisar antara 14 hingga 20 derajat Celsius.

Suasana alam yang indah dan sejuk menjadi magnet utama Puncak Bogor bagi warga khususnya Jabodetabek. Apalagi saat libur panjang, jumlah kendaraan yang menuju Puncak Bogor meningkat drastis. Baik kendaraan pribadi maupun bus pariwisata sama-sama ingin menikmati keindahan alam dan suasana sejuk di kawasan ini.

Meskipun selalu macet, Puncak Bogor selalu ramai dipadati oleh wisatawan domestik hingga mancanegara. Namun, tahukah kamu jika sejarah kemcaten ini telah ada sejak pembangunan jalan tol Jagorawi?

Sejarah Panjang Kemacetan Puncak Bogor Sejak Pembangunan Tol Jagorawi

Gerbang Tol Jagorawi. | bpjt.pu.go.idGerbang Tol Jagorawi. | bpjt.pu.go.id.

Sejak diresmikannya Jalan Tol Jagorawi sepanjang 59 kilometer pada 9 Maret 1978, minat masyarakat Jakarta untuk berwisata ke Puncak semakin meningkat pesat. Hal ini menyebabkan kawasan Puncak yang meliputi 10 kecamatan di Kabupaten Bogor dan Cianjur menjadi semakin padat. Kondisi ini diperparah dengan adanya lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari negara-negara Arab, sejak tahun 1985.

Keindahan alam Puncak yang asri menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, terutama mereka yang berasal dari negara dengan iklim panas seperti Saudi Arabia. Namun, lonjakan jumlah pengunjung ini mengakibatkan kemacetan yang sangat parah. Untuk mengatasinya, sistem buka tutup jalan atau one way diberlakukan setiap akhir pekan sejak tahun 1986 dan masih terus diterapkan hingga saat ini.

Kemacetan di Puncak seolah menjadi hal biasa, terutama saat hari libur di akhir pekan, libur lebaran, libur sekolah atau malam pergantian tahun. Kendaraan membentang sejauh mata memandang, menjadi pemandangan yang tak asing lagi bagi siapapun yang melintas.

Alhasil, maraknya kunjungan wisatawan ke objek wisata alam Puncak Bogor telah memicu pertumbuhan bisnis perhotelan dan kuliner di kawasan itu. Data PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa setidaknya ada 64 hotel berbintang dengan kategori 2 hingga 5 bintang, serta ratusan penginapan kelas melati dan villa yang beroperasi di sekitar Puncak.

Meningkatnya jumlah wisatawan di Puncak Bogor memberikan kontribusi terhadap perekonomian lokal. Akan tetapi, hal ini juga memunculkan berbagai permasalahan lingkungan dan infrastruktur, di antaranya pelanggaran izin pemanfaatan lahan, menyusutnya daerah resapan air, polusi udara, hingga berkurangnya daya tahan jalan.

Jalur Puncak II

Jalur Puncak II. | Screenshot Photo Google Maps Rencana Jalur Puncak II.Jalur Puncak II. | Screenshot Photo Google Maps Rencana Jalur Puncak II.

Pemerintah pusat dan daerah telah berupaya keras mencari solusi untuk mengatasi masalah kemacetan yang kronis di kawasan Puncak. Salah satu usulan yang diajukan adalah pembangunan kereta gantung (cable car) sebagai alternatif transportasi, seperti yang diusulkan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan pada Mei 2023.

Pada tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Bogor telah memulai proyek pembangunan Jalur Poros Tengah Timur (dikenal juga sebagai Jalur Puncak II) sepanjang 1,1 kilometer sebagai tahap awal dari total rencana sepanjang 56,25 kilometer. Namun, proyek tersebut terhenti sementara akibat kendala ketersediaan anggaran. Sebagai kabar baik, pada tanggal 4 April 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Jalur Puncak II sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN).

Jalur Puncak II akan membentang sepanjang 62,8 kilometer, dengan 48,7 kilometer melintasi wilayah Kabupaten Bogor dan sisanya, yakni 18,5 kilometer, berada di Kabupaten Cianjur. Rute ini akan melewati objek wisata alam Grand Canyon yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang. Selain itu, akses masuk dan keluar jalur ini juga akan terhubung dengan kawasan sekitar Sirkuit Internasional Sentul di Cibinong, Kabupaten Bogor.

Selain proyek pembangunan Jalan Arteri Puncak II, pemerintah pusat juga tengah mengkaji secara mendalam rencana pembangunan Jalan Tol Puncak II. Tol sepanjang 52 kilometer ini direncanakan akan menghubungkan Caringin hingga Cianjur dan akan dibangun dalam lima seksi. Proyek ambisius ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp25 triliun dan ditargetkan dapat mulai dibangun pada tahun 2030 serta beroperasi penuh pada tahun 2034.

Diharapkan berbagai upaya pembenahan infrastruktur yang dilakukan dapat secara efektif mengatasi permasalahan kemacetan yang telah berlangsung lama di jalur menuju Puncak. Selain itu, diharapkan pula dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di wilayah sekitar kawasan wisata populer tersebut.

Sumber: Indonesia.go.id

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)