SUKABUMIUPDATE.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024). Peninjauan dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan optimal.
Sebelumnya BMKG mencatat bahwa dari Kamis subuh, 25 Juli 2024 hingga hingga Jumat siang (26/7/2024) terjadi 5 kali aktivitas gempa tektonik yang dirasakan warga Kuningan.
Berdasarkan hasil peninjauan, Bey menuturkan bahwa masyarakat Kabupaten Kuningan tetap beraktivitas dengan normal.
"Saya lihat aktivitas masyarakat tetap normal, dan tadi juga saya mengunjungi beberapa rumah, ada satu yang di pelosok bisa terdata. Jadi, sudah ada sistem mitigasi mandiri," ucap Bey.
Baca Juga: Kuningan Masih Bergetar, BMKG Ungkap 8 Fakta Gempa di Sesar Baribis Segmen Ciremai
Bey meminta kepada masyarakat Kabupaten Kuningan yang rumahnya rusak akibat gempa bumi untuk segera melapor ke perangkat desa. Hal itu bertujuan agar asesmen dapat berjalan dengan cepat.
"Walaupun BPBD tetap melakukan asesmen. Sampai tadi terdapat info 16 rumah yang rusak ringan, retak-retak, dan dua fasilitas umum mengalami kerusakan," tuturnya.
"Relokasi tidak ada, tidak ada pengungsian. Ada satu rumah yang pada bagian rumah itu membahayakan, tadi warga bergotong royong untuk mengangkat bangunan itu, dan warganya diungsikan ke saudaranya sementara waktu," imbuhnya.
Menurut Bey, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan memasang alat seismograf untuk memantau aktivitas seismik di daerah tersebut sebagai langkah antisipatif.
"Dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan memasang alat seismograf untuk mengetahui bencana, agar warga tetap waspada," tandasnya.