SUKABUMIUPDATE.com - Aris Muhammad Sunandar (27 tahun), warga Kampung Cidadap RT 04/02, Desa/Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi ditemukan tewas di sungai Ciliwung, Kawasan Cilebut Kabupaten Bogor Jawa Barat, 3 Juli 2024, sekitar pukul 14.00 WIB. Aris diduga korban tindak kekerasan, karena saat ditemukan tanpa busana, mulut disumpal kain dan alat kelaminnya hilang atau terpotong.
Usai diotopsi untuk kepentingan penyelidikan kepolisian di RS Kramat Jati Jakarta, jenazah Aris dimakamkan di TPU Kampung Cidadap Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Rabu malam, 10 Juli 2024.
Pariduddin (42 tahun) tetangga korban mengatakan selama dua bulan terakhir ini, Aris yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara tersebut pergi ke Bogor untuk bekerja. Korban di Bogor tinggal bersama teman sekampungnya Anggi (17 tahun).
"Sepengetahuan saya kerja di situ (Bogor) dari sini sama temannya berdua. Katanya steam motor di Bogor," tuturnya.
Menurut Parid, sebelum ke Bogor, Aris juga sempat bekerja serabutan di Sukabumi. Bahkan pernah bekerja dengannya mengantar sayuran ke Pasar Cibitung, Bekasi. "Pernah dulu suka ikut kalau ngirim barang ikut ke pasar Cibitung. Paling seminggu dua kali," ungkapnya.
Parid menyebut, Aris sehari-harinya dikenal warga sebagai anak yang baik dan mudah bersosialisasi. Korban juga disebut Parid sempat menikah namun berakhir cerai.
"Suka ngobrol kan di jalan, suka ngopi, Alhamdulillah orangnya baik. (Aris) Belum punya anak. Dulu kan suka bercanda di sini ke pasar ikut sama saya. Saya juga kaget lah," tuturnya.
Lebih lanjut Parid menilai kematian Aris tidak wajar, sehingga ia dan keluarga korban berharap agar kepolisian dapat segera mengungkap kasus tersebut. "Secepatnya lah ditangkap kalau itu dia benar (korban pembunuhan). Mudah-mudahan secepatnya ditangkap pelakunya," tandasnya.
Sementara itu, Paman dari Anggi rekan korban yakni Medi (35 tahun) menyampaikan kembali cerita dari keponakannya sebelum Aris ditemukan tewas di tepian sungai Ciliwung.
“Kejadiannya malam Minggu (Sabtu 29 Juni 2024) waktu ngopi nongkrong bareng, tiba-tiba katanya Aris lari, udah setengah jam dicari, enggak ada. Pas dicari cuman ada sepatunya sebelah, di gang,” ujar Medi.
Menurutnya, Anggi tidak panik ketika Aris tidak pulang ke kontrakannya karena sudah terbiasa tidak pulang. Hingga akhirnya pada Rabu 3 Juli 2024, Anggi dikejutkan dengan penemuan mayat laki-laki dengan ciri-ciri menyerupai Aris.
“Karena korban terbiasa pergi main dan tidak pulang, Anggi tidak panik saat korban tidak pulang. Pas hari Rabu (3/7/2024), Anggi melihat di sosial media ada penemuan mayat, lalu memastikan ke lokasi penemuannya dan melihat ada ciri-ciri yang dimiliki korban,“ jelas dia.
Lebih lanjut Medi mengatakan, tato pada lengan bertuliskan nama korban dan gambar bunga mawar menjadi ciri awal yang diketahui oleh Anggi. Selain itu, sebelah sepatu korban juga ditemukan di sekitar lokasi penemuan mayat korban.
"Lalu Anggi pulang ke rumah korban di Sukabumi untuk memberitahu keluarga korban adanya kejadian tersebut. Setelah itu bersama keluarganya pergi ke Bogor untuk memastikan bahwa jasad tersebut dan dari Bogor lalu ke RS Polri Kramat Jati," tandasnya.
Anggi sendiri sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian Bogor sebagai saksi kematian Aris. Pasca penemuan mayat Aris, Kepolisian Sektor Sukaraja Polres Bogor langsung melakukan penyelidikan.
"Polsek Sukaraja berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus penemuan mayat ini dan menjaga keamanan di wilayah," kata Kapolsek Sukaraja Kombes Birman Simanulang di Bogor, Kamis, 4 Juli 2024, dikutip dari tempo.co.
Baca Juga: Gempa M7.0 di Laut Kepulauan Sangihe Sulut, BMKG Pantau Dampak
Ia menjelaskan, penemuan mayat ini dilaporkan oleh Muslim, (51 tahun) pemilik toko di dekat lokasi penemuan mayat. Saat itu Muslim dikagetkan dengan kerumunan masyarakat yang sedang melihat jasad manusia tersangkut di bebatuan pinggir Sungai Ciliwung.
Mayat pria tersebut ditemukan dalam kondisi mulut tersumpal kain, luka di bagian belakang kepala akibat hantaman benda tumpul, dan bagian kelamin terpotong. Mayat dengan tato pada bagian lengan kiri itu dalam kondisi tanpa busana dan mengenakan kalung perak di lehernya.
Birman menyebutkan saat itu petugas langsung mengevakuasi sementara mayat ke tempat pemancingan Fishing Valley karena kondisi cuaca hujan deras. Kemudian, sekitar pukul 16.30 WIB mayat kembali dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.