SUKABUMIUPDATE.com - Babak baru pengungkapan kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon, kini Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) telah menerima permohonan perlindungan dari 10 orang saksi.
Ketua LPSK Brigjen Pol. Purn. Achmadi mengatakan, LPSK ikut menggali dan memberikan informasi guna kepentingan perlindungan saksi. Untuk hal itu ia pun mengatakan LPSK melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Barat, Polres Cirebon Kota, dan menemui keluarga korban serta beberapa pihak terkait.
"Hingga tanggal 10 Juni 2024, LPSK telah menerima permohonan perlindungan dari 10 orang yang berstatus hukum sebagai saksi dan keluarga korban," ujar Achmadi dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube LPSK, Selasa, (11/6/2024).
Achmadi mengatakan, tidak semua saksi dan keluarga korban mengajukan permohonan perlindungan karena mereka masih membutuhkan pertimbangan untuk mengajukan permohonan perlindungan.
Menurut Achmadi, LPSK menemukan beberapa tantangan dalam menelaah permohonan perlindungan. Pertama, kasus pembunuhan Vina Cirebon ini terjadi 8 tahun lalu sehingga saksi dan keluarga korban sulit mengingat kembali fakta yang mereka ketahui.
Baca Juga: Eks Kabareskrim Susno Duadji Minta Ayah Eky di Kasus Vina Cirebon Buka Suara
Kedua, berkembang ragam pendapat, pandangan atau keterangan publik melalui media massa dan media sosial tentang kasus pembunuhan yang diangkat ke dalam film Vina, Sebelum 7 Hari. Tiga, beberapa saksi telah berpindah tempat tinggal.
Empat, pendalaman dan asesmen terhadap para pemohon memerlukan waktu, karena masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik, proses rekontruksi, dan lain-lain. Lima, dalam perkembangannya para pemohon menyampaikan informasi atau keterangan yang berbeda-beda dan saling tidak berkesesuaian.
Mengenai bentuk perlindungan yang akan diberikan, LPSK bakal membantu saksi berupa hak prosedur, perlindungan fisik, bantuan medis dan psikologis.
Achmadi juga mengatakan, LPSK mendukung upaya Polri dalam pemeriksaan internal sejumlah anggota Polri yang bersentuhan dengan kasus pembunuhan Vina dan Eki tersebut sehingga diharapkan dapat membuat terang perkara bagi publik.
LPSK juga merekomendasikan penyidik agar memperkuat alat bukti lainnya untuk memenuhi hak korban dan keluarganya atas kebenaran, keadilan dan pemulihan.