SUKABUMIUPDATE.com - Teras Cimanuk Garut dihangatkan dengan acara temu rembug pengurus LPPPH Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Rully Chairul, Warliah, Agus Kamil, dan Entus Wahidin dengan formatur pengurus LPPPH EWI Kabupaten Garut yang diwakili oleh Sopandi Sastra, Dinda, Anshor, Dian Saeful, Muhammad Taufik, pada Sabtu (27/4/2024).
Temu rembug ini sarat dengan diskusi mengenai akselerasi sertifikasi halal di kabupaten Garut khususnya dalam rangka menyambut program Wajib Halal Oktober 2024 di seluruh wilayah Indonesia.
Agus Kamil selaku manager area operasional yang juga membina PPPH EWI Kabupaten Garut menyatakan bahwa program WHO 2024 ini harus disambut positif dengan sikap pro-aktifnya para PPPH khususnya PPPH dari LPPPH EWI yang membangun komunikasi dengan para stakeholder terkhusus Kemenag Kabupaten dan Satgas Halal yang telah ditunjuk, agar para Pemilik Usaha yang belum bersertifikasi halal bisa mendapatkan informasi yang cukup dan mendapatkan fasilitas SEHATI (Sertifikat Halal Gratis) dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag RI.
“LPPPH EWI dengan asosiasinya menggaungkan giat sertifikasi ini diharapkan terbangun sebuah ekosistem halal yang hulu-hilirnya serba halal, termasuk akses permodalan yang berbasis wakaf. Untuk itu kita akan membangun kemitraan dengan Lembaga Wakaf (LW) Doa Bangsa,” ujarnya.
Menurut Agus, apa yang diharapkan oleh LPPPH EWI dengan asosiasinya sejalan dengan dewan pengarah dari LW Doa Bangsa, H. Ayep Zaki. “Beliau membina Yayasan yang juga menjadi penaung LW Doa Bangsa ikut mendesain LW Doa Bangsa memiliki sistem kemitraan yang menjamin kesejahteraan bagi semua,” ujarnya.
“Halal yang berbasis wakaf merupakan gambaran yang harus terbukti nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, apalagi program Mauquf ‘alaih dari Lembaga Wakaf harus memiliki dampak yang besar untuk kemaslahatan umat,” jelas Wahidin, direktur LW Doa Bangsa menambahkan. (ADV)