Jaenudin Sebut Pupuk Masih Jadi Kendala Program Kemandirian Pangan di Daerah

Rabu 27 Maret 2024, 12:01 WIB
anggota DPRD Jabar Muhammad Jaenudin saat membahas perda  Provinsi Jabar Nomor 4 tahun 2012 tentang kemandirian pangan daerah di di Aula Resto King Raos Cibatu Cisaat Kabupaten Sukabumi, 24 Maret 2024.(Sumber : dok/baim)

anggota DPRD Jabar Muhammad Jaenudin saat membahas perda Provinsi Jabar Nomor 4 tahun 2012 tentang kemandirian pangan daerah di di Aula Resto King Raos Cibatu Cisaat Kabupaten Sukabumi, 24 Maret 2024.(Sumber : dok/baim)

SUKABUMIUPDATE.com - Kemandirian pangan menjadi isu yang harus diperjuangkan karena menyangkut sumber kehidupan warga negara. Di Jawa Barat sendiri sudah ada peraturan daerah yang membahas soal ini, namun masih perlu penegasan karena di lapangan petani sulit mengakses pupuk yang notabene disubsidi oleh pemerintah.

Hal ini diungkap anggota DPRD Jabar Muhammad Jaenudin saat membahas perda
Provinsi Jabar Nomor 4 tahun 2012 tentang kemandirian pangan daerah di di Aula Resto King Raos jalan Jalur Lingsel RT 36 RW 08 Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, 24 Maret 2024.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Jabar M Jaenudin mengungkapkan perda tersebut lahir dari harapan mewujudkan ketahanan pangan melalui ketersediaan, akses dan keamanan pangan di Jawa Barat. Forum tersebut dihadiri unsur pemerintah desa, organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader posyandu dan para warga Masyarakat, serta unsur pengurus partai politik.

“Bicara kemandirian pangan, setiap daerah di Jawa Barat memiliki tingkat kemandirian pangan yang berbeda. Tinggal bagaimana daerah tersebut bisa memaksimalkan potensi yang ada,” jelas pria yang akrab disapa kang jae ini.

Ia kemudian membahas bahwa program kemandirian pangan sejauh ini selalu terkendala dengan akses petani terhadap pupuk bersubsidi. Sistem distribusi pupuk bersubsidi dengan kartu tadi, lanjut Jae dihentikan oleh pemerintah karena realisasi di lapangannya menemui banyak kendala.

“Tidak semua petani tercover atau masuk data kelompok sehingga tidak memiliki kartu tani dan akhirnya tidak bisa mengakses pupuk bersubsidi hingga hasil panen terganggu,” bebernya.

Menurut Jae, saat ini pemerintah tengah mengupayakan distribusi pupuk subsidi cukup dengan KTP (kartu tanda penduduk) yang terdaftar sebagai anggota kelompok tani.

“Lebih mudah sebetulnya, kan tidak semua petani memiliki kartu tani kalau KTP pasti punya. Nah sekarang tinggal regulasinya diperjelas sampai didaerah, jangan hanya lip service atau wacana saja, harus diperjelas,“ tegasnya.

Baca Juga: 6 Tanaman Hias yang Dipercaya Bawa Keberuntungan Hidup, Nomor 3 Paling Populer!

Distribusi pupuk bersubsidi ini perlu diawasi oleh semua pihak, khususnya perangkat pemerintahan, mulai dari desa, hingga kabupaten kota. Menurut Jae, semua pihak juga perlu mensosialisasikan pentingnya kemandirian pangan guna kemanfaatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Kita haru mendorong peningkatan mutu SDM dan SDA para petani dan pelaku usaha pertanian di daerah. Meningkatnya rasa kemandirian pangan di desa yang berkelanjutan. Jangan sedikit-sedikit impor ini, impor itu. Padahal produk pangan dalam negeri kita kualitasnya justru lebih bagus,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa