SUKABIMIUPDATE.com - A (pacar Siti Rohmah) menceritakan kondisi pribadinya yang mengalami banyak tekanan usai kepergian Siti Rohmah (25 tahun) yang menghilang dan belum kembali sejak 20 hari lalu.
Siti Rohmah (25 tahun) yang merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara ini adalah warga Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Siti belum pulang sejak pamit pergi ke rumah kekasihnya pada 21 Januari 2024.
A warga Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi menceritakan bahwa sudah melakukan mediasi bersama keluarganya pada Kamis, 8 Februari 2024.
"Melakukan mediasi karena saya dari awal merasa ditekan dan terancam, dampaknya terlalu besar buat saya. Termasuk orang tua sempat sakit karena mendengar ada ancaman dan sebagainya," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (10/2/2024).
Baca Juga: Anies Minta Maaf Internet Sulit Diakses Saat Kampanye Akbar di JIS: Akan Diinvestigasi
A menegaskan, ia sendiri sudah berusaha mencari hingga meluangkan waktu, materi dan tenaganya. Namun A sempat merasa kesulitan untuk koordinasi dengan pihak keluarga Siti, lantaran sebelumnya merasa tertekan.
"Hasil mediasi antara saya dengan pihak keluarga Siti Rohmah, sepakat tidak ada saling menekan, sehingga hubungan dengan pihak keluarganya sudah baik. Tetap kita akan mencari bersama-sama, bukan masalah dirugikan atau bagaimana, tapi udah terjadi karena nama baik saya terganggu," jelasnya.
Menurut A, pandangan setiap orang akan berbeda, meskipun sebelum kejadian Siti Rohmah meninggalkan barang bendanya (motor) di rumahnya.
"Saat itu, bukan sembarang menerima gadai, karena ketika menggadai itu saya terima BPKB nya atas nama Siti. Walaupun dia kasih STNK dengan uang Rp 8.5 juta, kalau namanya berbeda saya tidak akan mungkin untuk mengambil gadaian itu," tuturnya.
Baca Juga: Tebar Janji Ganjar-Mahfud di Kampanye Terakhir, Penegakan Hukum hingga Lapang Kerja
A menjelaskan, memberi uang itu awalnya niat membantu, karena menurut pengakuan Siti orang tuanya akan dioperasi akibat penyakit komplikasi. Selain itu, alasan A memberikan uang karena orang tuanya pernah mengalami kejadian seperti yang diceritakan Siti.
"Orang tua pernah dirawat akibat sakit, sampai hari ini pun masih berobat jalan, sehingga merasakan waktu orang tua sakit bagaimana," terangnya.
Biaya yang diminta untuk berobat orang tuanya Rp 8,5 juta, sehingga A juga sempat bertanya soal BPJS terkait pengobatan. Lantaran, Siti Rohmah sudah menjadi karyawan tetap di sebuah pabrik sepatu.
"Saya bilang kenapa tidak menggunakan BPJS, tapi Siti bilangnya buat jaga-jaga. Karena saya juga berpikir buat biaya menunggu orang tuanya yang sakit maka saya kasih, saya gak ada perasaan curiga," jelasnya.
Lanjutnya, A sempat mengajak Siti Rohmah untuk mengantarkan pulang, karena ingin melihat kondisi orang tua Siti yang sebenarnya.
Baca Juga: Profesi Jurnalis di Indonesia Disorot Anies, Janjikan Hal Ini Jika Terpilih
"Saya juga ingin melihat, makanya saya suruh pulang sekalian diantarkan, supaya jelas. Tapi Siti menolak, mungkin nolak itu dia takut ketahuan, sebetulnya saya sudah memaksa," timpalnya.
Saat itu juga, Siti Rohmah menjawab ajakan A, bahwa akan ada yang menjemput. Meskipun sudah mendengar ada yang menjemput, A tetap bersikeras ingin mengantarkan Siti.
"Saya juga saat itu lagi tidak ada kerjaan, hingga perdebatan terus terjadi, tapi Siti tetap menolak dengan alasan lainnya yaitu teman yang menjemput sudah dekat," ungkapnya.
"Tiba-tiba di depan sudah ada yang membunyikan klakson motor, anehnya yang jemput mengetahui rumah saya. Dikira itu teman saya, ketika dilihat ternyata bukan. Saya ajak yang menjemput untuk mampir dulu, tapi hanya manggut aja dan Siti langsung lari menghampiri yang menjemput tanpa pamit dulu ke saya, tidak seperti biasanya, cuma bilang a duluan," paparnya.
Baca Juga: 99 Asmaul Husna dan Artinya Lengkap dengan Keistimewaannya
A menceritakan, waktu Siti dijemput teman perempuan dari rumahnya, saat itu menjelang maghrib dengan kondisi cuaca sudah mulai gelap dan gerimis.
"Yang menjemput itu cewek menggunakan masker, jadi saya tidak jelas melihat wajahnya, memang terhalang juga dari atas rumah saya, meskipun sempat melihat menggunakan motor matic putih, perkiraan seperti honda beat," ucapnya.
A langsung masuk ke dalam untuk mandi dan sholat maghrib, ketika itu, BPKB dan STNK masih di teras. Lebih lanjut A tidak langsung menghubungi Siti, karena khawatir terganggu.
Pada akhirnya Siti Rohmah dinyatakan hilang. Sementara pihak keluarga Siti merasa janggal ketika diceritakan soal kejadian tersebut. Namun A menegaskan bahwa dirinya bercerita sesuai fakta.
"Dari merasa janggal itu, mungkin menimbulkan kecurigaan ke saya, tapi mau bagaimana lagi, karena saya orang terakhir yang komunikasi dengan Siti," keluhnya.
"Ketika mau menjelaskan masalah keluarga yang diceritakan Siti, pihak keluarganya menahan A untuk tidak dibahas, mungkin kalau saya cerita dari awal bisa mengetahui masalah sebenarnya, tapi kata keluarganya tidak boleh diungkit," imbuhnya.
Baca Juga: Orasi Politik Prabowo di GBK; Tidak Setuju Program Makan Siang Gratis, Kebangetan
Sampai saat itu, A mengaku sempat merasa tertekan dan diterima dengan lapang dada. Namun, semakin kesini A merasa tidak wajar hingga dituduh menyekap Siti.
"Tapi alhamdulillah, dari sekian hari banyak drama kita menyelesaikan secara kekeluargaan, saya juga ingin memulihkan nama baik saya," terangnya.
A berharap Siti Rohmah pulang ke rumah, sebab, kepergian dia menimbulkan banyak masalah untuk keluarga Siti dan dirinya.
"Apapun masalahnya harus yakin bisa menyelesaikannya, jangan sampai melarikan diri dari masalah. Seharusnya orang terdekat itu adalah keluarga," pungkasnya.